Mohon tunggu...
Falatansya Yoga Juana
Falatansya Yoga Juana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Falatansya Yoga Juana Mahasiswa dari program studi Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang mempunyai ketertarikan pada bidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tingkatkan Kesadaran Politik Pemilih Pemula, Mahasiswa KKN UNNES Adakan Sosialisasi dan Simulasi Pemilu di MA Assathi, Rembang

25 Agustus 2024   16:21 Diperbarui: 25 Agustus 2024   16:42 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kegiatan Sosialisasi Pentingnya Partisipasi Politik 

Kesadaran politik dalam pemilu seharusnya dapat dipahami oleh setiap orang tanpa terkecuali termasuk dalam hal ini adalah pemilih pemula. Namun kenyataannya tak demikian, banyak pemilih pemula yang belum memahami cara memilih dan pentingnya untuk berpartisipasi dalam pemilu.

Bagaimana tidak setidaknya ada dua hal yang menjadi penyebabnya, pertama minimnya pendidikan politik di sekolah, kedua kurangnya sosialiasi pemilu di kalangan anak muda. Hal ini juga dikuatkan dari laporan Komisi Pemilihan Umum (KPU) bahwa banyak pemilih pemula belum sepenuhnya memahami bagaimana proses pemunguta suara dalam pemilu dilakuka, termasuk dalam hal ini bagaimana cara mencoblos dengan benar. 

Oleh sebab itu untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut Falatansya Yoga Juana selaku anggota TIM Giat 9 Unnes di Desa Karas menginisiasi program "Sosialisasi pentingnya partisipasi politik bagi pemilih pemula dan simulasi pemilu yang di adakan di MA, Assathi, Desa Karas Rembang". Dengan sasaran program pada siswa dan siswi kelas XI dan XII. 

Pada 30 Juli 2024, sosialiasi dan simulasi pemilu dijalankan. Saat kegiatan berlangsung setidaknya terdapat dua alasan yang berkesan baginya saat memberikan materi sosialiasi.

Pertama, antusias yang sangat tinggi dari para siswa dan siswi MA Assathi. Dari beberapa pertanyaan yang diajukan menunjukan bahwa para siswa dan siswi memiliki kepedulian yang untuk ikut peduli pada proses politik. Seperti halnya keheranan mengapa money politic masih banyak terjadi.

Kedua, dari respon yang diberikan. Saat sosialisasi berlangsung pemateri tidak hanya memaparkan materi begitu saja secara monoton, tetapi beberapa kali memantik tanya jawab dengan siswa-siswi untuk membuat suasana sosialisasi lebih seru dan tentunya menyenangkan. 

Gambar 2. Simulasi Pemilu 
Gambar 2. Simulasi Pemilu 

Tidak hanya itu saat kegiatan yang kedua yakni kegiatan simulasi pemilu dilakukan. Ada hal menarik lainnya, pasangan calon prabowo-gibran tetap unggul sebagai pemenang seperti pada realitasnya. Terlepas dari putusan MK nomor 90 yang problematik. Tapi apapun itu pilihan mereka adalah pilihan yang didasarkan pada hati nuraninya masing-masing untuk memilih pasangan calon tersebut. 

Dengan adanya kegiatan ini, besar harapan siswa dan siswi MA Assathi, Rembang terkhusus siswa dan siswi kelas XI yang sudah diberikan materi pentingnya partisipasi politik dan diadakannya simulasi pemilu. Akan dapat memahami bahwa partisipasi politik itu penting bagi sebuah negara dan apatis bukanlah pilihan yang baik.

Gambar 3. Foto Bersama Siswa dan Siswi Kelas XI dan XII MA Assathi, Rembang
Gambar 3. Foto Bersama Siswa dan Siswi Kelas XI dan XII MA Assathi, Rembang

Jika meminjam kalimat Bertolt Brecht seorang penyair sekaligus penulis naskah drama dari Jerman yang mengatakan bahwa "Buta yang terburuk adalah buta politik. Dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, semua tergantung pada keputusan politik."

"Orang buta politik begitu bodoh, sehingga ia bangga dan membusungkan dadanya seraya mengatakan bahwa ia membenci politik. Si dungu tidak tahu bahwa dari kebodohan politiknya lahir pelacur, anak terlantar, pencuri terburuk dari semua pencuri, politisi buruk, dan rusaknya perusahaan nasional serta multinasional yang menguras kekayaan negeri."

Oleh sebab itu dari pernyataan tersebut penting untuk kita memahami bahwa partisipasi politik, peduli politik itu penting dan apatis bukanlah pilihan yang baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun