Sastra bukan hanya sekedar sebuah tulisan di lembaran kertas, tetapi sastra juga turut berperan penting dalam kehidupan manusia sejak dahulu kala. Sastra adalah bentuk ekspresi manusia yang berupa karya tulisan atau lisan yang berdasarkan pada perasaan, pemikiran, pendapat, serta pengalaman dalam bentuk imajinatif.
Karya sastra di Indonesia terbagi kedalam beberapa periode yaitu periode balai pustaka, periode pujangga baru, periode angkatan 45, periode angkatan 66, periode angkatan 80-an, dan periode angkatan 2000-an.
Sastra angkatan 80-an ini lahir pada saat pemerintahan Soeharto di era Orde Baru. Yang dimana pada masa Era Orde Baru memiliki ciri, semua keputusan berporos pada presiden dan hak suara rakyat sangat dibatasi. Sastra angkatan 80-an memiliki peraturan yang memberatkan para sastrawan Indonesia. Sebuah karya yang di anggap berisi dengan provokasi dan mengencam akan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah pada saat itu. Contohnya terdapat pada karya majalah Djaja. Majalah tersebut menceritakan tentang budaya dan kesenian Indonesia.
Dengan adanya kejadian tersebut, menjadikan alasan tentang tema yang dimuat pada angkatan 80 ini. Yaitu tentang roman percintaan dan kisah kehidupan saat itu, yang dimana sifatnya tidak menyinggung, mengancam, dan memprovokasi. Periode 80-an merupakan sastra yang dinamik yang bergerak bersama masyarakat dengan wawasan konstitusional.
Berikut adalah nama-nama tokoh terkenal sastra angkatan 80-an:
1. Hariwijaya
2. Marga T
3. Nh. Dini
4. Mira Widjaja
5. Ahmadun Yosi Herfanda
Kelebihan sastra angkatan 80-an: