Mohon tunggu...
Falah Yu
Falah Yu Mohon Tunggu... Guru - ngajar

juga suka dagang sambil nunggu warung diisi catat mencatat tulis menulis ketik mengetik kata mengata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hari Jadi Kompasiana ke-16 Memang Lebih dari Sekadar Ngeblog

18 Oktober 2024   22:14 Diperbarui: 18 Oktober 2024   23:08 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut laman kompasiana.com. Kompasiana adalah platform blog dan publikasi online yang dikembangkan oleh Kompas Cyber Media sejak 22 Oktober 2008. Setiap pemilik akun Kompasiana (kompasianer) dapat mengunggah berbagai konten, mulai dari artikel, foto, video dan komentar.  Awalnya Kompasiana ditujukan untuk membangun blog jejaring internal bagi para jurnalis dan karyawan Kompas Gramedia. Namun, pada tahun 2009, Kompasiana akhirnya di buka untuk umum sebagai blog sosial.

Nama Kompasiana terinspirasi dari rubrik di koran Harian Kompas yang ditulis sendiri oleh almarhum pendirinya Kompas, Petrus Kanisius Ojong. Rubrik Kompasiana adalah salah satu rubrik yang pernah dimuat di antara tahun 1960-1970, dan terkenal dengan gaya penulisan dan sudut pandang yang santai, ringan dan personal dalam membahas suatu isu. Inilah yang kemudian menjadi mengilhami para pendiri Kompasiana untuk mengikuti pola dari rubrik, tersebut yakni membuat satu media khusus bagi warga yang bersifat personal dan luwes.

Di tahun 2017, Kompasiana melakukan suatu inovasi besar, yakni dengan mengubah slogan, yang sebelumnya "Sharing Connecting" menjadi "Beyond Blogging" atau "Lebih dari Sekadar Ngeblog". Perubahan ini didasari oleh dua hal. Pertama, Kompasiana ingin agar masyarakat Indonesia lebih mudah dalam mengenali Kompasiana sebagai produk media sosial buatan karya anak bangsa Indonesia. Kedua, Kompasiana ingin menjadi media sosial berbasis blog yang dapat digunakan dan dipercaya oleh masyarakat luas.

Kompasiana sangat memungkinkan sekali bagi setiap orang untuk menaruh berbagai opini mereka terhadap suatu situasi yang sedang menjadi topik pembicaraan utama. Hal ini dibuktikan dengan tingginya antusiasme dari berbagai pengguna internet terhadap Kompasiana. Termasuk saya Falah Yu.

Data stastistik 2024. Kompasiana memiliki total anggota 3.843.526, total konten 2.929.330, konten/hari 1.160, page view/hari 1.160, pengunjung/bulan 7.680.034

Saya sebenarnya sudah mengenal dengan Kompasiana tahun 2018 karena suka baca puisi dan cerpen dan opini-opini yang ditulis para Kompasianer. Saya tidak bergabung karena saya sudah punya blog sendiri, blog gratisan jadi tulisan-tulisan saya post di blog saya dengan nama-nama seperti  guruvalah, falahyu, falsburgers, falahyunus. Disamping itu saya tidak PD dan tidak berani menulis di Kompasiana karena saya lihat karya tulis di Kompasiana bagus-bagus, baik esai, opini, artikel, cerpen dan puisi. Saya cuma berani menulis di blog gratisan saya sendiri.

Sambil baca-baca di Kompasiana, saya ingin memberi rating dan komentar, karena biasa sebagai guru salah satu tugas saya memberi penilaian dan mengomentari hasil pekerjaan siswa, tentu saja jika hasil nilai kurang dari KKM saya akan memberi remedial dengan cara siswa diajar kembali pada materi-materi yang dia tidak mengerti. Dengan demikian memberi komentar, mengata-ngatai data merupakan bagian dari hidup saya.  

Iseng-iseng saya klik cerpen kakak Tia Sulaksono seorang Kompasioner dengan profesi sebagai "Foto/Videografer" dengan cerpen horor berjudul "Jum'at ke-13". Paling senang saya membaca cerita yang horor-horor.

Jumat ke-13

"Kau takkan tertawa jika kau tahu."

Terdengar suara berbisik lirih dari dalam kamar nomor 13. Bisikan itu seolah hanya disampaikan pada dinding kokoh yang dingin, yang kemudian menjalar semaunya lewat angin. Bisikan lirih itu, mampu didengar penghuni kamar lain ....

Selesai baca dan bulu roma masih berdiri, saya mau beri penilaian dengan rating dan komentar. Ternyata tidak bisa. Ternyata saya diarahkan membuat akun di Kompasiana. "Ya... mau menilai dan komen saja repot". Gumam saya. Maka saya akhirnya buat akun di kompasiana dan dapat blog : http://kompasiana.com/falahyu4973

Wah saya punya blog dari Kompasiana saatnya untuk menilai dan memberi komentar hasil karya para Kompasianer. Tapi tiba-tiba ide liar dipikiran saya datang. Bagaimana kalau tulisan-tulisan saya di blog gratisan saya, saya pindahkan ke blog baru saya di Kompasiana. Mengingat blog gratisan tidak bisa memuat banyak karya tulis. Blog gratisan bisa tiba-tiba hilang dan otomatis tulisan-tulisan di blog garisan juga hilang. Blog gratisan masih ada tapi tidak bisa log in dan otomatis tidak bisa mengedit dan menambah post baru lagi.

Saya mencoba memposting ulang cerpen horor saya dari blog yang lama ke blog yang baru, berjudul  "Pak Guru dan Hantu Kuyang". Lho, tidak muncul-muncul, malah dapat notifikasi, "Konten Anda yang berjudul "Pak Guru dan Hantu Kuyang " akan ditinjau ulang sebelum ditayangkan untuk sekadar memastikan tidak menimbulkan dampak yang kurang baik bagi interaksi di Kompasiana. Kami akan memberikan notifikasi apabila konten tersebut layak atau tidaknya untuk tayang. Terima kasih."

Waduh baru mulai posting sudah diberi kalimat seperti itu, keringat dingin saya. Untung ada icon edit di laman Kompasiana. Saya baca memang ada paragraph yang sensitif yang bisa menimbulkan salah persepsi. Saya hapus bagian sensitif, klik simpan. Akhirnya muncul cerpen horor perdana saya.

Kalau begitu saya bisa menilai dan memberi komentar ini. Saya kembali ke cerpen horor kakak Tia Sulaksono atau nama pena Tisu. "Jum'at ke-13" saya nilai "unik". Lalu saya komentari, " Cerita seram yang menyeramkan. Mungkin jaraknya jangan terlalu renggang kak untuk kalimat satu dengan lainnya."

Kakak Tisu menjawab, "Makasih sarannya, Kak. Iya, kemarin kenapa aku spasi yak "

Itulah pengalaman perdana memberi penilaian dan komentar setelah bertahun-tahun baca Kompasiana. Tentu senang dan terharu.

Sebagai pendatang baru tentu saja saya harus memperkenalkan diri dengan Kompasianer yang sudah lama. Caranya saya baca karya tulis mereka, saya beri nilai dan saya komentari dengan maksud memberi apresiasi (penghargaan). Tidak menyangka mereka juga memberi penilaian, dan mengapresiasi tulisan-tulisan saya.

Namun memposting kembali tulisan di blog lama ke blog Kompasiana saya pikir kurang afdol. Jadilah saya mencoba membuat tulisan khusus untuk Kompasiana sesuai topik atau tema yang diberikan, disamping menulis untuk blog saya sendiri..

Lagi-lagi saya dapat notifikasi lagi ketika memposting tulisan baru berkaitan dengan sejarah 1 Oktober. "Konten Anda yang berjudul "Belajar Sejarah Itu Penting" akan ditinjau ulang sebelum ditayangkan untuk sekadar memastikan tidak menimbulkan dampak yang kurang baik bagi interaksi di Kompasiana. Kami akan memberikan notifikasi apabila konten tersebut layak atau tidaknya untuk tayang. Terima kasih".

Saya cek kembali tulisan saya, memang ada paraghraph yang sensitif dari contoh peristiwa sejarah. Saya klik edit dan menghapus sehingga tulisan yang panjang jadi berkurang. Akhirnya tulisan dapat tayang. Demkian juga tuisan tentang "Masih Sekolah Kok Korupsi" mendapat notifikasi, kemudian saya edit kembali dan akhirnya tayang.

Tentu saya berterima kasih kepada platform Kompasiana yang telah memberi wadah bagi saya untuk menulis, terima kasih kepada teman-teman kompasiana yang telah mengapresiasi tulisan-tulisan saya. 

Dan yang paling membuat saya bahagia dan bangga adalah ketika lapak dikunjungi penulis produktif ayahanda Tjiptadinata Effendi dan bunda Roselina Tjiptadinata, pasangan yang dikenal dengan nama pena Pak Tjip dan Bu Rose yang telah menjadi icon di platform Kompasiana. Tulisan saya dinilai, disapa dan diapresiasi dengan kelemah lembutan seorang ayah dan ibu.

Akhirnya saya sangat enjoy, menikmati menjadi bagian kehidupan tulis menulis di Kompasiana, mempunya teman-teman yang baik hati dan saling mengapresiasi, "Kompasiana memang bukan sekadar ngeblog"

Selamat & Sukses

Hari Jadi Kompasiana ke-16

22 Oktober 2008 - 22 Oktober 2024.

"Beyond Blogging"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun