Mohon tunggu...
Falah Yu
Falah Yu Mohon Tunggu... Guru - ngajar

Orang Samarinda juga suka dagang dan catat mencatat tulis menulis ketik mengetik kata mengata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyalahgunaan Ilmu = Homo Homini Lupus

8 September 2024   09:15 Diperbarui: 8 September 2024   09:25 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : galeri imagin.ai

Tanda-tanda akhir kejayaan freon bermula dari ditemukannya penipisan ozon dalam atmosfir bumi yang mulai terpantau satelit pada tahun 1975. Semula lapisan ini hanya bersifat temporal (musiman) belaka, tetapi ternyata kemudian proses penipisan berlanjut dan semakin parah. Pada tahun 1980 para ilmuwan lingkungan Inggris menemukan adanya lubang ozon di Kutub Selatan. Terakhir penipisan lapisan ozon sudah semakin nampak jelas di Kutub Utara pada tahun 1992.

Sebenarnya ozon termasuk polutan udara yang bisa mengganggu kesehatan. Udara yang mengandung ozon dengan konsentrasi sampai 0,3 ppm bila kontak dengan manusia bisa mengkibatkan terjadinya iritasi pada hidung dan tenggorokan. Manusia yang mengalami kontak selama 2 jam dengan udara yang mengandung freon dengan konsentrasi 1-3 ppm bisa menyebabkan pusing berat dan bagi orang yang sensitive bisa menyebabkan kehilangan koordinasi. Selain itu ozon juga menyebabkan kerusakan kimiawi pada bahan tertentu seperti organic polimer, misalnya karet, tekstil alami, dan tekstil sintesis. Sensitivitas bahan-bahan tersebut terhadap serangan ozon tergantung jumah ikatan rangkapnya. Sebab yang diserang ozon adalah ikatan rangkapnya.

Dengan ketidakstabilannya, ozon berjasa besar kepada segenap makhluk hidup penghuni bumi. Lapisan ozon yang ada di atmosfir bumi menjadi “perisai “ bagi penghuni bumi dari “serangan “ energi radiasi ultra violet yang berasal dari sinar matahari. Energi radiasi ini demikian besar sehingga bisa menyebabkan terjadinya perubahan gen yang sangat merugikan pada makhluk hidup. Selain itu dapat menimbulkan kanker, katarak, dan menurukan immunitas tubuh.

Ternyata setelah diselidiki oleh para ahli penyebab penipisan dan munculnya lubang pada lapisan ozon terjadi karena reaksi ozon dengan senyawa khlorin yang ditemukan diatmosfir atas. Kehadiran senyawa khlorin dalam atmosfir diketahui berasal dari pelepasan freon keudara. Pelepasan freon secara terus menerus ke udara akan menyebabkan semakin banyak pula senyawa khlorin yang dihasilkan. Hal ini sekaligus menyebabkan semakin berkurangnya menipisnya lapisan ozon di atmosfir.

Bom bisa digunakan untuk membumi hanguskan manusia dalam perang, CFC atau freon ternyata merusak lapisan ozon diatmosfir yang dapat merugikan manusia, kloning jika digunakan untuk manusia dapat membuat keyakinan akan agama luntur dan jika kloning diselewengkan untuk keperluan manusia dapat digunakan untuk hal-hal melanggar tatanan sosial, masih banyak hasil ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak buruk bagi manusia seperti Internet yang berdampak pada pemberian informasi yang ngawur dan menyesatkan (hoax), perekonomian yang menjanjikan pasar bebas dalam era global yang justru hanya menguntungkan bagi negara berkembang dan akan semakin memiskinkan negara yang miskin, membanjirnya produk hasil ilmu pengetahuan telah merubah manusia-manusia menjadi konsumerisme dengan gaya hidup hedonisme.

Maka terjadilah Homo Homini Lupus (manusia adalah serigala bagi manusia lainnya), negara maju produsen alat-alat pendingin tetap menggunakan freon karena semata-mata untuk kepentingan bisnis dan devisa suatu negara. Negara Industri ramai-ramai membuai konsumen dengan memberikan impian barang mewah, barang baru dan barang yang dapat mengangkat gengsi. Mereka yang berilmu tinggi akan dapat menipu yang berilmu rendah (wong bodo panganane wong pinter), sebagaimana ucapan Fancis Bacon bahwa “Ilmu adalah kekuasaan”. Kalau ilmu kekuasaan maka teknologi merupakan alat kekuasaan.

Ilmu pengetahuan berpengaruh positif dan juga negatif terhadap manusia, yang bisa membuat peradaban dunia menjadi seperti sekarang namun juga bisa pula menghancurkan manusia. Maka diperlukan pandangan hidup terutama landasan ontologis, epsitemologis, dan aksiologis bagi ilmu pengetahuan agar terjadi keseimbangan antara rasionalitas dengan kearifan sehingga manusia tidak menjadi homo homini lupus. Rasionalitas ilmu tidak boleh mengorbankan nilai-nilai kegamaan, kemanusiaan, kebangsaan, dan keadilan. Ilmu bukanlah untuk menguasai manusia tapi ilmu adalah untuk pengabdian pada kemanusiaan.

Daftar Pustaka

Bacon, Francis. The Advancement of Learning. Oxford University Press, 1605.

Pasteur, Louis. Études sur la Bière. Gauthier-Villars, 1876.

American Association of State Colleges and Universities. “The Doubling of Knowledge in the 21st Century.” Journal of Education and Knowledge, vol. 25, no. 3, 2018, pp. 15-23.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun