Jepang itu secara geografis adalah negara yang sangat minim sumber daya alam. Jepang mempunyai area yang sangat terbatas. Daratannya, 80% berupa pegunungan dan tidak cukup untuk meningkatkan pertanian dan peternakan.
NegaraNamun hal ini tidak menyurutkan mental dan tekad bangsa tersebut untuk maju dan bersaing dengan negara lain di dunia. Bahkan hal ini semakin memotivasi Jepang untuk membuktikan bahwa negaranya layak dan pantas jadi pemenang dan unggul.
Orang – orang Jepang sangat disiplin dan menaruh penghargaan yang sangat tinggi terhadap waktu. Orang Jepang sudah biasa bekerja 14 – 18 jam sehari, 94 – 126 jam seminggu. Selain itu membaca adalah kesukaan orang Jepang, jika kita melihat disepanjang jalan dan sudut kota di Jepang setiap orang sibuk dan asyik tenggelam dengan bacaannya dan sangat suka belajar.
Bagi mereka tiada waktu selain bekerja dan belajar.Jepang laksana suatu negara “industri terapung” yang besar sekali, mengimpor bahan baku dari semua negara di dunia dan mengekspor barang jadinya.
Saat ini Jepang menjadi negara terkaya nomor 4 di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan Jerman pada tahun 2024 berdasarkan data IMF. Jepang menonjol dengan teknologi progresif, kecakapan manufaktur, dan industri jasa. Dengan sektor unggulan seperti otomotif, elektronik, dan keuangan, Jepang terus mempertahankan reputasi sebagai pemimpin inovasi dan ekspor berkualitas tinggi.
Industri mobil Jepang bisa dikatakan telah merajai sebagian pasar jenis mobil sedan seperi merk Honda, Toyota, Mazda dan Suzuki, belum lagi produk Jepang lainnya berupa peralatan elektronik seperti kita mengenal merk Sharp, Sony, Sanyo, Toshiba, Canon, dan sebagainya, serta produk kreatif dan inovatif lainnya seperti robot yang bisa membantu pekerjaan rumah tangga, kacamata yang bisa melacak benda yang hilang, kereta listrik kecepatan super cepat JR-Maglev.
Kereta api tercepat dunia dengan kecepatan resmi, 581 km/jam (2003, Guiness World Record). Kereta api super cepat Jepang ini tidak berjalan pada relnya, tapi melayang, diatas relnya setinggi 10 cm.
Salah satu rahasia sukses terbesar bangsa Jepang adalah Kaizen (改善 ) (baca : Kaiseng). Kaizen adalah : Penyempurnaan tiada henti (On going and Continous Improvement ) atau Peningkatan Terus Menerus / Berkesinambungan (Continous Improvement). Kaizen merupakan filosofi hidup bangsa Jepang yang telah mengakar dan mendarahdaging. Inilah juga yang menjadi sokoguru bangkitnya perekonomian bangsa Jepang.
Jika Anda ingin maju dan hidup sukses saatlah sekarang mulai Kaizen-kan diri dengan cara menjalankan 3 konsep dari Kaizen yaitu 3M (Muda, Mura, dan Muri). Konsep ini dibentuk untuk mengurangi kelelahan, meningkatkan mutu, mempersingkat waktu dan mengurangi atau efsiensi biaya.
Muda : mengurangi pemborosan,
Mura : mengurangi perbedaan
Muri : mengurangi ketegangan.
Disamping itu laksanakan 5-S dari Kaizen (Konsep Jepang yang berhasil menciptakan budaya dan lingkungan maju) yang meliputi :
乗 Seiri : kelompokkan dengan jelas barang-barang yang perlu dan tidak perlu.
乗 Seiton : Letakkan barang-barang pada tempat yang sesuai hingga mudah dicari pada waktu akan dipakai.
乗 Seiso : Bersihkan ruang kantor/tempat usaha Anda hingga terlihat rapi dan teratur.
乗 Seiketsu : Buatlah ruang kantor/usaha Anda sehat, menyegarkan dan bebas polusi.
乗 Shitsuke : Disiplin dan konsisten dalam bekerja sehingga terbentuk kualitas manusia terbaik / unggul.
Kaizen adalah tanggung jawab setiap orang. Kaizen hanyalah salah satu ciri khusus manufaktur pada perusahaan Jepang, karena masih banyak konsep-konsep lain yang selalu bermunculan, karena Jepang selalu berpikir bahwa tidak satu haripun boleh berlalu tanpa sesuatu tindakan penyempurnaan dalam perusahaan.
Kaizen adalah melakukan perbaikan terus menerus, hari ini harus lebih baik dari kemarin dan besok harus lebih baik dari hari ini. Kesimpulannya Kaizen tidak akan pernah berjalan tanpa dilandasi oleh dorongan untuk berpikir dan berjalan terus menerus, secara disiplin menuju ke arah kesempurnaan.
Seperti pesan kanjeng Nabi Muhammad SAW 15 abad yg lalu yang berbunyi :
“Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka." (HR. Al Hakim).
Anda harus mengikuti kebiasaan orang Jepang yang baik ini yaitu membaca, berpikir, mengevaluasi dan menyempurnakan. Ingatlah bahwa Allah meninggikan derajat bagi kaum yang senantiasa berpikir.
“Katakanlah : Samakah orang yang berilmu, dan orang yang tiada berilmu …?” (QS Az-Zumar 39-9).
Ok teman-teman, Kaizen-kan dirimu sekarang juga : “Ambil yang baik, buang yang buruk, buatlah hasil karya dengan sentuhan baru!”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H