Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) telah dipercaya untuk menjadi mitra pendamping sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia melalui program Sekolah Pusat Keunggulan (SMK PK).Â
Program ini merupakan inisiatif dari Direktorat SMK guna meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di tingkat SMK. Kegiatan pendampingan ini direncanakan berlangsung hingga akhir November.
Dalam program ini, Umsida berperan untuk membantu SMK yang didampingi agar dapat meningkatkan kapasitasnya, khususnya dalam menjembatani dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia industri.
Baca Juga: Hafsah Nikmah Amalia, Mahasiswi Berprestasi FST Umsida dengan IPK 3,94
Salah satu dosen yang terlibat dalam program ini adalah Dr. Rini, dari program studi Teknik Elektro FST Umsida. Beliau diberi tugas mendampingi SMKN 1 Rao Selatan yang berlokasi di Sumatera Barat. SMK ini mendapatkan hibah program SMK PK untuk bidang Teknik Tenaga Listrik (TTL). Menurut Dr. Rini, program ini merupakan kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar. "Kami merasa bangga bisa menjadi bagian dari program SMK PK ini.
 Ini adalah kesempatan untuk membantu SMK mencapai standar keunggulan dan memperkuat sinergi antara pendidikan dengan dunia industri," ujarnya.
Mendorong Sinergi antara Sekolah dan Industri
Program SMK PK tidak hanya menitikberatkan pada pengembangan fasilitas dan kurikulum, tetapi juga mengedepankan penerapan Teaching Factory (TEFA). TEFA adalah metode pembelajaran berbasis industri yang memungkinkan siswa berlatih di lingkungan yang menyerupai tempat kerja nyata. Dalam hal ini, Umsida memberikan dukungan agar SMK dapat mengintegrasikan dunia industri ke dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.Â
Dengan demikian, lulusan SMK diharapkan memiliki keterampilan yang relevan dengan tuntutan pasar tenaga kerja.
Dr. Rini menjelaskan bahwa pendanaan dari program SMK PK tidak hanya digunakan untuk memperbaiki fasilitas, tetapi juga untuk membangun budaya kerja di lingkungan sekolah. "Dana PK yang diterima oleh SMK bukan hanya untuk peningkatan fasilitas, tetapi juga untuk menciptakan budaya kerja yang kuat, sehingga para siswa siap menghadapi tantangan dunia industri ketika mereka lulus," jelasnya.
 Selain itu, melalui TEFA, sekolah memiliki potensi untuk menghasilkan produk atau layanan yang bernilai ekonomis. Produk ini tidak hanya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi sekolah.
Pendampingan Intensif oleh Dosen Umsida
Sebagai mitra pendamping SMK PK, Umsida melakukan berbagai langkah strategis, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) di SMK. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan kelemahan sekolah, sehingga pendampingan yang diberikan dapat lebih efektif.
 Fokus utama dari pendampingan ini adalah membantu sekolah mencapai target luaran, hasil, dan dampak yang diinginkan, sebagaimana yang telah diatur dalam panduan program SMK PK.
Setiap dosen yang terlibat diberi tanggung jawab mendampingi satu SMK sesuai dengan bidang keahlian mereka. Dengan begitu, pendampingan bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari masing-masing SMK.
"Pendampingan ini membutuhkan komitmen yang tinggi. Kami tidak hanya berperan sebagai konsultan, tetapi juga sebagai perpanjangan tangan dari Kemendikbudristek dalam melakukan pengawasan terhadap program ini. Kami memastikan semua kegiatan berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan," ungkap Dr. Rini.
Tantangan dan Solusi dalam Pelaksanaan Pendampingan
Meskipun program ini memiliki tujuan mulia, berbagai tantangan turut mewarnai pelaksanaannya. Salah satu kendala yang dihadapi adalah lokasi SMK yang cukup jauh dari pusat kota, ditambah dengan keterlambatan pencairan dana hibah.Â
Awalnya, pendampingan dan koordinasi direncanakan dimulai pada bulan Juni 2024, namun akibat keterlambatan pencairan dana dari pemerintah, pelaksanaan di lapangan baru bisa dimulai pada bulan Oktober.
"Lokasi SMK yang cukup jauh menjadi salah satu tantangan tersendiri. Selain itu, dana pemerintah yang seharusnya cair pada bulan Juni baru diterima pada bulan Oktober. Namun, untuk mengatasi hal ini, kami melakukan koordinasi daring agar program tetap berjalan," ujar Dr. Rini.
Selain tantangan lokasi dan dana, implementasi Teaching Factory juga menjadi salah satu kendala. Oleh karena itu, pendampingan Umsida juga mencakup pengarahan kepada SMK untuk menyusun rencana operasional TEFA yang realistis dan berkelanjutan. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, baik dalam peningkatan keterampilan siswa maupun dalam peningkatan ekonomi sekolah.
Langkah Awal: Diskusi dan Evaluasi Program
Sebagai bagian dari program pendampingan, Dr. Rini bersama tim dari SMKN 1 Rao Selatan telah mengadakan Focus Group Discussion (FGD). Dalam kegiatan tersebut, dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program yang telah berjalan serta pemetaan rencana kegiatan ke depan.
"Diskusi dalam FGD menjadi kesempatan untuk melihat langsung kemajuan sekolah, sekaligus memberikan panduan tentang aspek-aspek yang perlu ditingkatkan agar sesuai dengan standar SMK Pusat Keunggulan," jelas Dr. Rini. Beliau juga memeriksa laporan perkembangan yang disusun oleh pihak sekolah untuk memastikan seluruh kegiatan telah berjalan sesuai rencana.
Harapan untuk Masa Depan Program SMK PK
Program SMK PK diharapkan dapat mencetak lulusan SMK yang kompeten dan siap kerja. Umsida, sebagai mitra pendamping, diharapkan mampu memberikan dukungan optimal kepada SMK yang terlibat. Dr. Rini berharap bahwa SMK yang mengikuti program ini tidak hanya melahirkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui produk-produk yang dihasilkan dari Teaching Factory.
"Harapan kami, lulusan dari SMK PK ini tidak hanya memiliki keterampilan kerja yang unggul, tetapi juga dapat menjadi agen perubahan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan membantu pengembangan ekonomi lokal," tutup Dr. Rini.
Dengan sinergi yang baik antara pendidikan dan industri, program SMK PK ini menjadi bukti nyata kontribusi Umsida dalam pendidikan vokasi. Dukungan berkelanjutan dari Umsida serta partisipasi aktif dari SMK diharapkan dapat menciptakan dampak signifikan dan berkelanjutan bagi pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia.
Penulis: Ifa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H