Mohon tunggu...
Fakta Puncak
Fakta Puncak Mohon Tunggu... -

Fakta-Fakta Kawasan Puncak sebagai Daerah Tangkapan Air Hulu DAS Ciliwung (http://fwi.or.id/)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kawasan Hutan yang Tak Berhutan

6 Maret 2017   10:53 Diperbarui: 6 Maret 2017   20:00 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kunci kestabilan dalam pengaturan tata air dalam sebuah das adalah keterwakilan alokasi ruang untuk kawasan hutan. Dalam Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan dan Undang-Undang Nomor 26 tahun 27 tentang Tata Ruang menyebutkan bahwa dalam sebuah das minimal memiliki keterwakilan kawasan hutan dengan luas 30 persen.

Luas kawasan hutan di DAS Ciliwung adalah 9.53 persen dari 38,225 hektar dan hanya tersebar di daerah tangkapan air hulu DAS Ciliwung. Temuan FWI pada tahun 2017 tersebut sebagai salah satu bukti bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup tidak mampu memenuhi target undang-undang yang mengharuskan luasan kawasan hutan minimal 30 persen. Artinya selama hampir 18 tahun pengelolaan das di Indonesia tidak cukup memerhatikan keterwakilan luasan kawasan hutan.

Hasil analisis Forest Watch Indonesia menerangkan bahwa terdapat 3 kawasan hutan di DAS Ciliwung. Hutan Produksi dengan fungsi produksi, hutan konservasi (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Cagar Alam Telaga Warna) dengan fungsi konservasi. Hutan Produksi berada dibawah pengelolaan Perum Perhutani sedangkan hutan konservasi berada dibawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Hutan merupakan isi pokok di dalam kawasan hutan. Kondisi hutan di daerah tangkapan air hulu DAS Ciliwung menggambarkan kinerja tiap-tiap kawasan hutan yang ada di dalamnya. Pada tahun 2016 kondisi tutupan hutan alam di DAS Ciliwung-Kawasan Puncak adalah 3,407 hektar. Bahkan temuan FWI pada tahun 2017 menyebutkan bahwa DAS CIliwung pada periode 2000 sampai 2016 kehilangan hutan seluas 66 kali Kebun Raya Bogor.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun