Mohon tunggu...
FAKHRUR RAZI
FAKHRUR RAZI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Fakhrur Razi berasal dari Jakarta dan sekarang berkuliah di Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Mengenai Carut Marutnya Pemberitaan Gaza di Yerusalem

28 November 2023   09:17 Diperbarui: 28 November 2023   09:33 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Amerika Serikat adalah negara pertama yang mengakui kenegaraan Israel ketika Israel mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1948. Kemitraan selama 75 tahun ini dibangun atas dasar kepentingan bersama dan berbagi nilai-nilai demokrasi sejak awal, dengan Israel dan Amerika dipersatukan oleh komitmen mereka terhadap demokrasi dan kemakmuran ekonomi dan keamanan regional.

Selain itu, para pejabat AS juga telah lama menyatakan bahwa hubungan Amerika dengan Israel mempunyai nilai strategis sebagai kekuatan stabilisasi di Timur Tengah, mencegah kerusuhan yang akan mengancam akses terhadap pasokan minyak regional yang masih menjadi ketergantungan Amerika.

AS lebih bersandar pada Israel dibandingkan dengan negara Arab lainnya terutama Arab Saudi karena persepsi bahwa Israel mempunyai nilai-nilai dan kepentingan yang sama. Hal ini mencakup komitmen bersama terhadap demokrasi, meskipun rencana Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang tidak demokratis untuk merombak sistem peradilan Israel baru-baru ini mempertanyakan hal tersebut.

Baru-baru ini, Israel telah menjadi pilar utama dari tujuan AS untuk menciptakan "Timur Tengah yang terintegrasi, makmur, dan aman" seiring dengan upaya Israel mengalihkan fokusnya ke negara-negara lain di dunia, termasuk Rusia dan China.

Pada pemerintahan Presiden Donald Trump, ia memfasilitasi perjanjian untuk menormalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara tetangganya yang mayoritas Muslim, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko.
Dari faktor dan alasan yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa alasan mengenai banyaknya pemberitaan carut marutnya terkait pemberitaan Gaza di Yerusalem tidak terlepas dari keberpihakan media barat yang pro-Israel terutama Amerika dikarenakan hubungan kedua negara ini mempunyai nilai strategis bagi Amerika sebagai kekuatan stabilisasi di Timur Tengah dan mencegah kerusuhan yang akan mengancam akses terhadap pasokan minyak regional yang masih menjadi ketergantungan Amerika.

Dari perspektif Ilmu Politik yang saya pelajari pun, Kemitraan ini didasarkan pada kepentingan bersama dan nilai-nilai demokrasi, serta komitmen terhadap demokrasi, kemakmuran ekonomi, dan keamanan regional. AS juga memiliki ikatan sejarah dan ekonomi yang kuat dengan Israel, menjadi salah satu mitra dagang utama Israel dengan perdagangan bilateral tahunan barang dan jasa senilai hampir US$50 miliar.

Sudah banyak upaya yang dilakukan oleh aktivis Pro-Palestina dampak dari akibat terus-menerusnya teror yang dilakukan Israel ke Palestina. PBB pun mengecam dan sudah memberikan peringatan kepada Israel untuk segera gencatan senjata menghentikan peperangan tersebut akan tetapi kembali lagi, tentara zionis tersebut selalu menganiaya, mengintimidasi, bahkan hingga membunuh orang-orang Palestina yang kebanyakan warga sipil seperti lansia, ibu menyusui, dan anak kecil yang tidak berdaya dan bersalah tersebut.

Terlepas dari itu semua, Bangsa Palestina adalah bangsa yang ditindas, dizalimi, bukan hanya oleh kolonialisme militer Israel tetapi juga oleh arus pemberitaan dan informasi yang menyudutkan. Sikap kritis terhadap pemberitaan dan informasi yang bersumber dari Amerika Serikat dan Barat, serta penggalangan solidaritas menjadi suatu keniscayaan bagi setiap individu yang bernuansa. Kita dari sini Indonesia hanya bisa membantu melalui donasi sandang pangan, memberikan doa terbaik untuk rakyat Palestina, bahkan mengirimkan pasukan terbaik Indonesia untuk berjihad melawan Kolonialisme Israel terhadap Palestina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun