Mohon tunggu...
Muhammad Fakhrully Akbar
Muhammad Fakhrully Akbar Mohon Tunggu... Relawan - Volunesia

Hanya orang biasa yang lahir di Indonesia Saat ini masih belajar, bertumbuh dan berkembang untuk bangsa NKRI melalui jalan pengabdian masyarakat yang sering digeluti sejak masuk kampus . Alumni Sastra Jawa FIB UI 2015 lulus 2019| Pengajar Muda Indonesia Mengajar XIX Kabupaten Nunukan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Nganget Saya Belajar

10 Februari 2019   09:23 Diperbarui: 10 Februari 2019   14:11 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama mendapatkan giliran kunjungan dan kerja bakti ada beberapa pelajaran yang saya dapatkan. Ternyata Nganget sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Sejak zaman itu Nganget sudah terkenal dengan sumber air panas dan juga tempat dibuangnya warga yang mengalami penyakit kusta. 

Stigma yang sejak zaman dahulu hingga kini beredar di masyarakat adalah bahwa penyakit kusta ini penyakit turunan dan kutukan dan seharusnya di jauhi. Tentu saja ini yang membuat orang yang mengalami kusta minder dan menutup diri sehingga tidak mau berobat untuk berupaya sembuh. 

Sejujurnya saya ketika mendengar cerita pengalaman mereka sangat sedih. Bayangkan saja, ketika mereka mengidap penyakit kusta yang seharusnya diberikan kekuatan dan dukungan oleh keluarga dan warganya. Malah mengalami perlakuan yang tidak manusiawi. 

Seperti diusir dari kampungnya, rumahnya dibakar, dilarang untuk mengakses mata air untuk keperluan sehari-hari, dilupakan oleh keluarga kandungnya, bahkan yang sudah mejadi mayat pun tetap tidak diterima oleh warga kampungnya. 

Sungguh tidak habis pikir bagaimana kalau saya berada di posisi mereka pasti saya tidak sanggup untuk berjuang hidup. Ada salah satu penghuni panti bernama Mbah Sinden, nama sebenarnya bukan itu tetapi karena beliau mahir nyinden maka orang lebih mengenal dengan panggilan Mbah Sinden. 

Kaki beliau telah diamputasi karena penyakit kusta dan berbaring seharian di kasur. Seiring berjalannya waktu kawan-kawan yang menghuni di ruangan itu yang meninggal dunia sehingga membuat mbah kesepian. Muncul harapan setiap beliau melakukan shalat malam dan shalat fardhu di lima waktu yaitu untuk secepatnya menemui ajal tanpa harus merepotkan orang lain lagi.  

Saya pun berkenalan dengan Mbah Uty . Beliau adalah ibu dari Mas Purnama atau kami kenal dengan sebutan Mr.Moon. Mas Pur ini adalah pemuda yang lahir dan besar di Nganget. Stigma yang menghantui warga akan penyakit kusta yaitu penyakit keturunan ternyata dimentahkan oleh Mas Pur. 

Beliau lahir dan besar secara sehat dan tidak menunjukan mengidap penyakit kusta seperti yang didengungkan warga luar. Mbah Uty adalah wanita sehat yang tegar dan setia mendampingi sauminya yang  mengidap penyakit kusta. Beliau mengalami banyak diskriminasi baik dari warga maupun keluarganya sendiri. kini, berkat kesabaran dan ketulusan hati Mbah Uty. 

Kebahagiaan selalu menyertai beliau, dianugerahi menantu dan cucu yang sehat dan berbudi baik juga secara finansial cukup. Hingga detik ini, saya selalu menjaga hubungan komunikasi dengan warga Nganget khususnya Mbah Uty.

Dalam pengerjaan pembangunan akses ke sumber air panas dan ruang ganti kami mendapatkan tantangan hanya dibantu oleh satu tukang bangunan. Akhirnya selama tiga belas hari pengerjaan, pembangunan itu selesai berkat kerja kami bersama yang tidak pernah letih dan mengeluh meskipun cuaca yang mendera cukuplah menyengat.  

Selama disini kami pun mengadakan kegiatan pembukaan atau perkenalan yang memperkenalkan kami, kemudian kegiatan pendidikan yang melibatkan anak-anak Nganget, kegiatan hari kemerdekaan,  kegiatan berbagi kebahagiaan dengan warga Nganget, kegiatan sehari bersama warga Nganget dan kegiatan penutup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun