Mohon tunggu...
fakhrul 7575
fakhrul 7575 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis, suka gambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bank Syari'ah Menjadi Kunci untuk Memajukan Ekonomi di Indonesia

4 Maret 2024   23:51 Diperbarui: 4 Maret 2024   23:52 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesatnya informasi dan teknologi serta inovasi keuangan membuat sektor keuangan perbankan islam bernaung semakin menjadi kompleks, dinamis dan kompetitif. Kondisi ini berpotensi meningkatnya risiko terhadap perbankan islam dimana semua risiko ini mutlak harus di kelola. 

Bank islam harus lebih memulai mengelola risiko tersebut seperti risiko reputasi contohnya. Manajemen risiko reputasi melibatkan identifikasi, penilaian, pengendalian, dan pemantauan risiko ini sepanjang waktu untuk memastikan bahwa bank tetap stabil dan mempertahankan reputasinya. 

Pada penelitian terdahulu, terdapat beberapa indikator risiko reputasi pada perbankan. Pertama, transparansi informasi keuangan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan. Oleh karena itu, pemilik lembaga harus memastikan untuk menjaga reputasinya dengan tidak melakukan pelanggaran etika bisnis.

Kedua, kredibilitas dari pemilik dan perusahaan yang berkaitan, serta peristiwa yang mempengaruhi reputasi.

Ketiga, materialitas dan frekuensi pemberitaan, jenis media dan jangkauan pemberitaan. Pengelolaan perbankan selama periode penilaian dapat mempengaruhi pemberitaan baik positif maupun negatif terhadap lembaga tersebut.

               Dalam hal ini PT Bank Syariah Indonesia Tbk mendukung pengembangan ekosistem kewirausahaan untuk anak muda melalui program Talenta Wirausaha BSI dan Aceh Muslimpreneur 2023 . Pada program tersebut, sebanyak 27 wirausaha muda dan 15 orang pemenang Aceh Muslimpreneur berhasil terpilih untuk kemudian mendapatkan pendampingan hingga pembiayaan. Amanah inilah yang menjadi spirit BSI untuk terus menjalankan program kewirausahaan salah satunya melalui Program Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh

Muslimpreneur, tutur dia dalam Awarding Program Talenta Wirausaha BSI dan Aceh Muslimpreneur, Kamis . Dia menjelaskan Program Talenta Wirausaha BSI merupakan program inkubator bagi para wirausaha muda dan muslimpreneur untuk membangun dan meningkatkan kapasitas usaha mereka sehingga mampu bertumbuh, bankable, membuka lapangan pekerjaan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Sedangkan Aceh Muslimpreneur merupakan program serupa, yang khusus diselenggarakan di provinsi Aceh. Kami berharap, adanya program ini dapat memotivasi generasi muda untuk bisa terus scale-up usahanya.

                Adapun kunci tingkatan daya saing Perbankan Syari'ah. Kepala Eksekutif

Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana menyebutkan dua tantangan pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia. Pertama, tantangan struktural, yakni belum ada diferensiasi model bisnis atau produk yang signifikan.

Kedua, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang masih perlu diperbaiki. Dian menyebutkan perbankan syariah harus melakukan transformasi secara masif, untuk mendukung industri jasa keuangan tanah air.

"Transformasi perbankan syariah diharapkan dapat terus mendukung perbankan Indonesia agar bisa menjadi well functioning banking system dengan penerapan yang baik pada governance, risk management, dan compliment sehingga bisa menjaga kepentingan stakeholder, dan kontribusi signifikan pada perekonomian nasional," kata Dian dalam Financial & Sharia Outlook 2023, Senin (27/2/2023).

Untuk mewujudkan transformasi dan berkontribusi pada perekonomian, OJK menyebutkan ada empat strategi yang harus dilakukan yaitu penguatan identitas, sinergi dengan ekosistem ekonomi syariah, penguatan proses perizinan, pengaturan dan pengawasan. Terakhir, konsolidasi perbankan syariah, untuk menguatkan daya saing dan permodalan.

"Keempat langkah strategi tersebut perlu didukung dengan governance yang baik dari manajemen bank, experience, dan IT berkualitas, serta kolaborasi yang baik antar-stakeholder," jelas Dian.

               Industri keuangan syariah Indonesia menyimpan potensi yang sangat besar. Mirza mengungkapkan, pengakuan dunia terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan

Syariah di Indonesia, salah satunya ditunjukkan melalui laporan Islamic Finance

Development Report Tahun 2022 yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-7 aset

keuangan syariah global. Capaian tersebut salah satunya ditopang dengan potensi demand Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia yang mencapai 237,56 juta jiwa atau 86,7% dari total penduduk Indonesia. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,37% dengan market share sebesar 10,94% terhadap total keuangan nasional. 

Perkembangan yang positif ini menunjukkan bahwa sektor keuangan syariah memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional, tuturnya. Mirza mengatakan, setelah mengalami perlambatan akibat dampak pandemi dan kondisi global yang tidak menentu, industri perbankan syariah nasional berhasil mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik.

Tantangan Keuangan Syariah

Berdasarkan hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2022, indeks literasi dan inklusi keuangan syariah tercatat sebesar 9,14 untuk indeks literasi dan 12,12% untuk indeks inklusi keuangan syariah. Kondisi dimaksud memerlukan kita untuk terus melakukan akselerasi tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah dengan kolaborasi yang baik antar segala pihak, kata Mirza. Mirza mengaku, tantangan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah menyebabkan masih besarnya gap dengan industri keuangan konvensional. 

Hal itu meliputi pangsa pasar yang relatif masih rendah pada kisaran 11%. Serta, sumber daya manusia keuangan syariah yang belum optimal. Menjawab tantangan tersebut, kata Mirza, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar mempunyai potensi untuk menjadi contoh keunggulan dalam keuangan syariah.

Kesimpulan.

Jika kita melihat pembahasan diatas Bank Syari'ah di Indonesia memiliki peluang besar terhadap ekonomi di Indonesia walaupun ada beberapa tantangan, tetapi hal tersebut didukung oleh penduduk muslim di Indonesia, maka dari itu bank syari'ah di Indonesia akan menjadi sektor perkembangan ekonomi di Indonesia dan memajukan ekonomi di Indonesia. Dengan demikian pemerintah akan mendukung perkembangan ekonomi di Indonesia yang lebih baik melalui Bank syari'ah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun