Mohon tunggu...
fakhrul 7575
fakhrul 7575 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis, suka gambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bank Syari'ah Menjadi Kunci untuk Memajukan Ekonomi di Indonesia

4 Maret 2024   23:51 Diperbarui: 4 Maret 2024   23:52 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Transformasi perbankan syariah diharapkan dapat terus mendukung perbankan Indonesia agar bisa menjadi well functioning banking system dengan penerapan yang baik pada governance, risk management, dan compliment sehingga bisa menjaga kepentingan stakeholder, dan kontribusi signifikan pada perekonomian nasional," kata Dian dalam Financial & Sharia Outlook 2023, Senin (27/2/2023).

Untuk mewujudkan transformasi dan berkontribusi pada perekonomian, OJK menyebutkan ada empat strategi yang harus dilakukan yaitu penguatan identitas, sinergi dengan ekosistem ekonomi syariah, penguatan proses perizinan, pengaturan dan pengawasan. Terakhir, konsolidasi perbankan syariah, untuk menguatkan daya saing dan permodalan.

"Keempat langkah strategi tersebut perlu didukung dengan governance yang baik dari manajemen bank, experience, dan IT berkualitas, serta kolaborasi yang baik antar-stakeholder," jelas Dian.

               Industri keuangan syariah Indonesia menyimpan potensi yang sangat besar. Mirza mengungkapkan, pengakuan dunia terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan

Syariah di Indonesia, salah satunya ditunjukkan melalui laporan Islamic Finance

Development Report Tahun 2022 yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-7 aset

keuangan syariah global. Capaian tersebut salah satunya ditopang dengan potensi demand Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia yang mencapai 237,56 juta jiwa atau 86,7% dari total penduduk Indonesia. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,37% dengan market share sebesar 10,94% terhadap total keuangan nasional. 

Perkembangan yang positif ini menunjukkan bahwa sektor keuangan syariah memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional, tuturnya. Mirza mengatakan, setelah mengalami perlambatan akibat dampak pandemi dan kondisi global yang tidak menentu, industri perbankan syariah nasional berhasil mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik.

Tantangan Keuangan Syariah

Berdasarkan hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2022, indeks literasi dan inklusi keuangan syariah tercatat sebesar 9,14 untuk indeks literasi dan 12,12% untuk indeks inklusi keuangan syariah. Kondisi dimaksud memerlukan kita untuk terus melakukan akselerasi tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah dengan kolaborasi yang baik antar segala pihak, kata Mirza. Mirza mengaku, tantangan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah menyebabkan masih besarnya gap dengan industri keuangan konvensional. 

Hal itu meliputi pangsa pasar yang relatif masih rendah pada kisaran 11%. Serta, sumber daya manusia keuangan syariah yang belum optimal. Menjawab tantangan tersebut, kata Mirza, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar mempunyai potensi untuk menjadi contoh keunggulan dalam keuangan syariah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun