Sebagai penutup penulis ingin menyampaikan sesat dalam berfikir terutama dalam politik, akan sangat efektif digunakan dalam provokasi, menggiring opini publik, debat perencanaan undang-undang, pembunuhan karakter, hingga menghindari jerat hukum. Memanfaatkan sesat berpikir logis sebagai silat lidah adalah cara yang efektif untuk memenangkan suatu diskusi, namun itu menjauhkan kita dari esensi permasalahan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!