Mohon tunggu...
Fakhru Amrullah
Fakhru Amrullah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Fakhru Amrullah

Selatpanjang, Kepulauan Meranti

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Rezim dengan "Logical Fallacy"

25 Mei 2018   13:43 Diperbarui: 25 Mei 2018   13:56 6741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Argumentum ad Hominem

Argumentum ad Hominem ini adalah  merupakan bentuk argumen yang dibagun tidak ditujukan untuk menangkal argumen yang disampaikan oleh orang lain tetapi justru menuju pada pribadi si-pemberi argumen itu sendiri. Argumen itu akan menjadi sesat berpikir ketika ia ditujukan menyerang pribadi lawan demi merusak argumen lawan.

Ada banyak kasus dan contoh yang menggambarkan bentuk logical fallacy argumentum ad hominem. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan satu contoh sahaja. Masih ingat peryataan Pak Amin Rais tetang kebijakan setifikat tanah yang dibilang sebagi pengibulan oleh pemerintah. 

Bukan malah menjelaskan dengan baik kepada masyarakat untuk mendinginkan suasana agar duduk persolanya jelas, malah Pemerintah melalui Menkopolhukam balik meyerang dengan mengutarakan akan mencari dosa lalu Pak Amin Rais, detiknews.com (edisi 20 Maret 2018, 09:58 WIB).

Red Herring

Red herring  adalah sesat berfikir dengan membangun argumen yang tidak ada sangkut-pautnya dengan argumen lawan. Tujuanya digunakan untuk mendistraksi atau mengalihkan perhatian orang dari perkara yang sedang dibahas, serta menggiring menuju kesimpulan yang berbeda. Sesat berpikir seperti ini biasanya akan keluar jika seseorang tengah terdesak. Seseorang tersebut biasanya akan langsung melemparkan umpannya ke topik lain, dimana topik lain ini sukar dihindari untuk tidak dibahas.

Dalam pemerintahan, pengalihan isu biasanya terjadi pada saat ada kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang disorot oleh masyarakat karena dianggap tidak populer atau tidak memenuhi rasa keadil, sehingga menyita seluruh perhatian masyarakat. Biasanya untuk meredam isu tersebut maka Pemerintah membuat semacam pengalihan perhatian, pembicaraan dan topik yang sedang dibicarakan masyarakat. Contoh logical fallacy ini sangat banyak kita temukan.

Poisoning the Well

Poisoning the well adalah sesat berpikir yang mencegah argumen atau balasan dari lawan dengan cara membuat lawan dianggap tercela dengan berbagai tuduhan bahkan sebelum lawan sempat bicara. Sesat barfikir bentuk ini terjadi biasanya terjadi untuk mengatasi sesuatu masalah yang diangap luar biasa bagi pemerintah, bisa berkaitan dengan pertahanan, keamanan dan wibawa negara serta termasuk kepentingan penguasa saat itu. 

Sehingga negara berpotensi melakukan cara berfikir demikian. Bisa jadi pemerintah melakukan hal tersebut untuk memimalkan hal yang lebih buruk akan terjadi.  Kondisi seperti ini akan membuat pemerintah terlihat otoriter, tanpa kompromi, dan tidak bijaksana.

Menurut contoh subjektif penulis logical fallcy poisoning the well, salah satunnya adalah pemberian sertifikasi ulama oleh pemerintah dengan alasan menangkal radikalisme. Memang radikalisme harus kita hapus dari bumi nusantara ini. Namun mengaitkan radikalisme dengan pemberian setifikasi kepada ulama adalah hal yang tidak mendasar bahkan ini bisa membuat distorsi agama tertentu yang akan mengakibatkan disintegrasi bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun