Bagi sebagian orang, mendaki gunung merupakan aktivitas yang merepotkan dan melelahkan. Harus jalan di tengah hutan, nanjak, belum lagi harus menggendong tas carrier segede "kulkas" yang sangat berat. Namun, bagi sebagian orang yang lain justru sebaliknya. Mendaki gunung menjadi hobi yang menyenangkan dan dirindukan.
Untuk orang-orang yang menyukai aktivitas outdoor, mendaki gunung menjadi aktivitas yang menyenangkan. Meskipun memang sangat melelahkan dan bikin sakit badan setelah turun, aktivitas mendaki gunung selalu bikin nagih. Lalu, sebenarnya apa yang bikin nagih dari mendaki gunung? Bagi saya sendiri ada 5 hal yang membuat ketagihan mendaki gunung.
1. Menjemput sunrise di puncak
Buat kamu yang pernah mendaki gunung pasti punya pengalaman bangun subuh, terus mendaki menuju puncak untuk mendapatkan sunrise. Perjalanan menuju puncak atau biasa disebut dengan summit attack merupakan salah satu hal yang bikin nagih. Ada kepuasan tersendiri ketika berhasil menginjak puncak gunung yang didaki, apalagi kalau dapat bonus pemandangan sunrise dan samudra awan, serasa semua perjuangan terbayarkan.
Namun, ingat, mencapai puncak bukanlah tujuan utama dari mendaki gunung. Tidak perlu memaksakan jika kondisi tidak memungkinkan, karena yang terpenting adalah kembali ke rumah dengan selamat.
2. Suasana gunung yang tenang
Salah satu hal yang dicari dari mendaki gunung adalah suasananya yang tenang. Kabanyakan orang, termasuk saya, mendaki gunung untuk beristirahat sejenak dari hiruk pikuk perkotaan yang penat dan bising. Ketika berada di gunung, baik itu di dalam hutannya atau sabananya, kebisingan kendaraan di kota digantikan dengan kebisingan serangga malam yang asri.
Meskipun kini gunung-gunung populer sudah banyak pendakinya, semoga suasana itu tidak hilang. Sehingga orang-orang yang berniat me-refresh otak dan pikirannya akan tetap mendapatkannya di gunung.
3. Mendapatkan pemandangan langit malam yang indah
Ada yang suka perhatikan kondisi langit malam saat di atas gunung? Bertaburan bintang dan begitu cerah, apalagi saat bulan sedang purnama. Tak jarang juga kamu bisa lihat bentangan galaksi Bimasakti. Indah sekali dan sangat jauh berbeda dengan kondisi langit malam yang ada di kota bukan?Â
Itu karena paparan polusi cahayanya sangat minim, berbeda dengan langit yang kamu lihat di kota. Polusi cahaya dari gedung-gedung, papan iklan dan lampu jalan banyak mengontaminasi langit. Maka dari itu, menikmati keindahan langit malam saat mendaki gunung menjadi hal yang bikin nagih, karena jarang didapatkan saat berada di kota.
4. Kalau perjalanan malam, sensasi horrornya dapat banget
Banyak yang menyukai perjalanan malam saat mendaki gunung. Perjalanan malam banyak dipilih karena udaranya lebih sejuk dan tidak panas, sehingga tidak mudah dehidrasi. Namun, ada yang menarik dari perjalanan malam, yaitu sensasi horrornya yang cukup memacu adrenalin.
Bayangkan saja, kamu harus berjalan di tengah hutan yang gelap, yang bahkan kamu gak akan tau apa yang ada di balik lebatnya hutan di kanan dan kirimu. Gak jarang juga ada yang mendapatkan pengalaman mistis. Dan kalau itu terjadi padamu, kamu pasti tau apa yang harus dilakukan, ceritakan pengalaman mistismu kalau sudah turun biar ketakutannya tidak menular.
5. Membangun kedekatan dengan teman seperjalanan
Salah satu hal yang paling bikin nagih dari mendaki gunung adalah bisa membangun kedekatan dengan teman seperjalanan. Mau itu dengan teman lama atau bahkan dengan teman baru. Saat perjalanan, chemistry akan terbangun karena saling membantu satu sama lain, kamu juga punya waktu lebih banyak untuk mendengar cerita dari teman seperjalananmu.Â
Hal tersebut bukan hanya berlaku saat perjalanan treking di jalur pendakian, tetapi dari mulai perjalanan menuju gunung, saat packing, hingga saat perjalanan pulang kedekatan dengan teman-temanmu akan terbentuk. Makanya, gak jarang ada yang PDKT dengan ngajak gebetannya naik gunung. Hayo, ada yang pernah?
Nah, itulah 5 hal yang bikin mendaki gunung jadi nagih versi saya sendiri. Yang mana yang bikin kamu ketagihan buat mendaki gunung? Atau ada yang punya versinya sendiri? Ayo, ceritakan pengalamanmu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H