Mohon tunggu...
Fakhri Fairuzi
Fakhri Fairuzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Sejarah Peradaban Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Penikmat Sejarah Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Nama-nama Bulan dalam Kalender Hijriyah

20 Juli 2023   07:32 Diperbarui: 20 Juli 2023   07:39 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak nama yang sering dan biasa kita dengar, dan mungkin saja kita abaikan tanpa mengetahui artinya. Di antara nama-nama tersebut adalah nama-nama bulan dalam kalender Hijriyah. Pernahkah Anda bertanya-tanya kenapa bulan-bulan dalam kalender Hijriyah dinamai dengan nama-namanya yang sekarang seperti Muharram, Shafar, dan lainnya? Apa makna di balik penamaan tersebut?

Berhubung saat ini masih dalam suasana tahun baru Islam 1445 H, berikut ini makna dari nama-nama bulan dalam kalender Hijriyah.

Muharram: secara bahasa berarti yang diharamkan. Dinamakan demikian karena bangsa Arab sebelum Islam mengharamkan peperangan pada bulan ini. Selain Muharram, ada tiga bulan lain yang diharamkan berperang pada bulan tersebut, yaitu Rajab, Dzul Qa'dah, dan Dzul Hijjah.

Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an, "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram." (QS. At-Taubah: 36)

Dan juga firman Allah, "Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, 'Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar.'" (QS. Al-Baqarah: 217)

Shafar: secara bahasa berarti nol atau kosong. Dinamakan demikian karena di bulan ini rumah-rumah orang Arab kosong ditinggalkan para penghuninya untuk bepergian, baik untuk mencari makanan atau pun berperang.

Rabi'ul Awwal dan Rabi'ul Akhir: Rabi' secara bahasa berarti musim semi. Dinamakan demikian karena pada awal penamaannya musim semi terjadi pada dua bulan ini yang membuat bumi menjadi subur.

Jumadil Ula dan Jumadil Akhir: Jumadi secara bahasa berarti beku. Dinamakan demikian karena pada awal penamaannya musim dingin terjadi pada dua bulan ini. Disebutkan bahwa saking dinginnya hingga membuat air yang ada menjadi beku.

Rajab: secara bahasa berarti mengagungkan, jika dikatakan rajabasy syai`a berarti memuja atau mengagungkan sesuatu. Dinamakan demikian karena dulu bangsa Arab memuliakan bulan ini dengan tidak melakukan peperangan. Bulan ini termasuk salah satu bulan haram.

Sya'ban: secara bahasa berarti berpisah-pisah atau bercerai-berai. Dinamakan demikian karena pada bulan ini bangsa Arab menjauh dan berpencar untuk berperang dan menyerang kabilah lain setelah mereka berdiam diri pada bulan Rajab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun