Mohon tunggu...
Fakhri Fairuzi
Fakhri Fairuzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Sejarah Peradaban Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Penikmat Sejarah Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenapa Kalender Hijriyah Dimulai dari Bulan Muharram?

19 Juli 2023   12:09 Diperbarui: 19 Juli 2023   12:09 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang sahabat kembali mengusulkan, "Catatlah berdasarkan penanggalan Persia."

Para sahabat berkomentar, "Setiap kali raja Persia naik takhta, ia membuang penanggalan raja yang memerintah sebelumnya."

Para sahabat kemudian menjadikan peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan Rasulullah SAW sebagai patokan penanggalan. Mereka menemukan empat peristiwa, yaitu tahun kelahiran, tahun diangkatnya beliau menjadi rasul, tahun hijrah, dan tahun wafatnya beliau.

Mereka berpendapat bahwa tahun kelahiran dan tahun diangkatnya beliau menjadi rasul tidak terlepas dari perdebatan seputar tahun kejadiannya. Mereka juga menolak menetapkan penanggalan berdasarkan tahun wafatnya beliau, karena akan menimbulkan kesedihan bagi kaum muslimin. Sehingga yang tersisa tinggal peristiwa hijrah.

Ali bin Abi Thalib berkata, "Buatlah sistem penanggalan yang merujuk kepada hijrah Rasulullah meninggalkan tanah orang-orang musyrik."

Mendengar hal itu, Khalifah Umar berkata, "Benar sekali. Hijrah beliau memisahkan antara kebenaran dan kebatilan."

Setelah itu, para sahabat sepakat untuk menghitung berapa tahun Rasulullah tinggal di Madinah. Mereka menyimpulkan bahwa beliau tinggal di Madinah selama sepuluh tahun. Akhirnya penanggalan pun dicatat berdasarkan hijrah Rasulullah.

Lalu Kenapa Dimulai dari Bulan Muharram?

Mengenai hal ini, Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwa para sahabat menetapkan bulan Muharram sebagai awal kalender Hijriyah, karena permulaan tekad untuk berhijrah terjadi sejak bulan Muharram. Sebab, peristiwa Baiat Aqabah kedua terjadi pada bulan Dzulhijjah yang dianggap sebagai pembukaan untuk hijrah. Hilal yang muncul setelah peristiwa baiat dan tekad untuk hijrah adalah hilal Muharram.

Baiat Aqabah kedua sendiri terjadi pada tahun ke-13 setelah pengutusan Nabi Muhammad SAW sebagai rasul. Baiat inilah yang semakin menguatkan Islam di Madinah setelah sebelumnya pada Baiat Aqabah pertama, Rasulullah mengutus Mush'ab bin Umair untuk menyebarkan Islam di Madinah. Poin terpenting dalam baiat kedua ini berupa kesediaan kaum Anshar dalam membela Allah dan Rasul-Nya mengorbankan harta dan nyawa.

Peristiwa ini sudah cukup bagi Rasulullah untuk mengumumkan hijrah ke Madinah. Pada bulan Muharram, kaum muslimin Mekkah mulai berhijrah kelompok demi kelompok agar tidak dihalangi oleh kaum musyrik Quraisy. Setelah banyak kaum muslimin yang berhijrah, barulah Rasulullah berhijrah dengan ditemani Abu Bakar Ash-Shiddiq pada akhir bulan Shafar dan tiba di Madinah pada pertengahan bulan Rabi'ul Awwal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun