Bentrokan pertama antara kekuatan Bani Umayyah dengan Bani Abbas berlangsung di Khurasan. Dalam bentrokan ini Abu Muslim dapat mengalahkan kekuatan Nashr bin Sayyar. Khalifah Bani Umayyah, Marwan bin Muhammad, mengirimkan utusan untuk mencari Ibrahim bin Muhammad yang menetap di Hamimah. Ia diborgol dan dibawa ke Damaskus, lalu dipenjarakan.
Kepemimpinan Bani Abbas kemudian beralih ke saudaranya, yaitu Abdullah bin Muhammad atau yang lebih dikenal dengan Abul Abbas As-Saffah.
Pada tahun 131 H, Abu Muslim dapat menguasai keadaan sehingga Nashr bin Sayyar melarikan diri dan meninggal dunia. Dengan demikian, seluruh Khurasan tunduk kepada Abu Muslim. Tahun 132 H, kekuatan Abu Muslim memperoleh kemenangan melawan kekuatan Irak, lalu ia bergerak ke arah Kufah sembari mengkampanyekan Bani Abbas.
Kekhalifahan Abbasiyyah pun resmi berdiri dengan khalifah pertamanya yakni Abul Abbas As-Saffah. Pada awal pemerintahannya, As-Saffah menghadapi berbagai upaya pemberontakan, namun semua itu dapat dipadamkan dengan bantuan Abu Muslim Al-Khurasani dan sekelompok keluarga serta kerabatnya. Ini membuat pengaruh Abu Muslim semakin meluas di wilayah timur.
Namun khalifah kedua Bani Abbas, Abu Ja'far Al-Manshur, menganggap Abu Muslim yang merupakan salah satu pilar Abbasiyyah sebagai bahaya yang harus segera dimusnahkan. Sejak dulu Abu Ja'far sakit hati kepadanya; ia tidak mau ada partner dalam pengaruh dan kekuasaannya. Abu Ja'far pun melakukan tipu muslihat hingga akhirnya dapat membunuh Abu Muslim.
Pada masa-masa selanjutnya, atas jasa mereka, orang-orang Persia menjadi orang yang dimuliakan oleh para khalifah Abbasiyyah. Mereka pun diberi kedudukan penting di pemerintahan. Demikianlah sejarah singkat bangsa Persia yang mampu menyumbangkan peran bagi berdirinya Kekhalifahan Abbasiyyah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H