Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta bekerjasama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Lestari Tegalsari di Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, DIY, untuk merancang dan meluncurkan identitas visual baru bagi kelompok tersebut.
Proyek ini bertujuan memperkuat upaya promosi KWT Lestari yang selama ini aktif mengembangkan produk olahan lidah buaya, memiliki prestasi di sektor pertanian, dan menawarkan daya tarik wisata pendidikan, namun belum memiliki identitas visual yang konsisten untuk dikenal luas oleh masyarakat.
Desain logo ini adalah hasil karya mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta Ade Subhan Affandi, di bawah bimbingan dosen Sheila Lestari Giza Pudrianisa, M.I.Kom, yang merepresentasikan berbagai aspek penting dari KWT Lestari.
Unsur-unsur yang dimasukkan dalam logo ini meliputi simbol petani wanita sebagai representasi anggota kelompok, elemen buku sebagai tanda komitmen KWT dalam aspek edukasi, serta tanaman lidah buaya yang menjadi produk unggulan kelompok tersebut.
“Harapan saya, dengan adanya logo ini, KWT Lestari Tegalsari bisa lebih dikenal masyarakat luas, sekaligus membantu KWT memiliki identitas yang kuat dan mudah diingat,” ujar Ade.
Dalam proses pembuatan logo, mahasiswa terlibat langsung dalam penelitian yang mencakup wawancara dan observasi mendalam terhadap anggota KWT Lestari Tegalsari. Ade Subhan Affandi berupaya memahami nilai-nilai inti kelompok, lalu mengaplikasikan prinsip-prinsip komunikasi visual untuk memastikan pesan dari logo ini bisa tersampaikan dengan jelas.
Setiap unsur logo, seperti simbol petani wanita, buku, dan lidah buaya, dipilih berdasarkan riset agar tak hanya menarik, tapi juga bermakna bagi KWT Lestari.
identitas visual ini dirancang agar bisa mendukung kegiatan promosi KWT, menarik minat wisatawan edukasi, serta memudahkan komunikasi dengan konsumen dan mitra. Karya ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan teori komunikasi secara nyata sekaligus mengembangkan konsep branding yang relevan bagi organisasi komunitas.
Dosen pembimbing, Sheila Lestari Giza Pudrianisa, menekankan pentingnya logo sebagai elemen utama identitas organisasi yang membedakan produk dari kompetitor dan membantu KWT Lestari menjadi lebih menonjol di mata masyarakat.
“Tanpa identitas visual yang jelas, akan sulit bagi organisasi untuk berkembang karena publik kesulitan mengenali dan mengingat produk mereka,” ungkap Giza. “Oleh karena itu, saya mendukung penuh inisiatif mahasiswa untuk membantu organisasi seperti KWT Lestari Tegalsari agar memiliki identitas organisasi yang kokoh,” tambahnya.
Logo baru KWT Lestari telah terdaftar sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pada 31 Oktober 2024, sehingga KWT dapat secara resmi menggunakannya pada berbagai media dan produk. Rencananya, logo ini akan diterapkan pada beragam produk seperti baju, tote bag, souvenir, kartu nama, kop surat, buku tamu, banner, stiker, hingga stempel. Ketua KWT Lestari Tegalsari, Sri Hartanti, mengapresiasi bantuan yang diberikan mahasiswa dalam mewujudkan identitas visual ini.
“Saya berterima kasih kepada Ade yang sudah memberikan kontribusi besar bagi KWT, membantu kelompok kami agar lebih dikenal masyarakat. Semoga karya ini menjadi awal dari kontribusi yang lebih besar di masa depan,” ujar Sri Hartanti.
Naskah Publikasi
KWT Lestari Tegalsari 2024
Penulis: Ade Subhan Affandi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H