Pandemi virus Covid 19 yang telah melanda Indonesia dan Dunia sejak akhir tahun 2019 ini telah menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan masyarakat di Indonesia. Tidak hanya sektor kesehatan, namun pandemi virus covid 19 juga turut membawa dampak yang serius terhadap sektor perekonomian di Indonesia. Kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat seperti PSBB dan PPKM Mikro yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia tentunya sangat berpengaruh bagi aktivitas bisnis dan tidak sedikit memaksa beberapa usaha menjadi bangkrut.
Namun, hal berbeda dirasakan oleh Almay Husain Al Banna, Ia merupakan salah satu pemilik warung makan indomie atau warmindo yang terletak di Jalan Jambon, Baturan, Sleman atau juga bisa dibilang terletak di sekitaran kampus Universitas Teknologi Yogyakarta. Bagi Husain, Pandemi ini bukan merupakan sebuah hal yang buruk bagi usahanya, namun malah sebuah awal yang baik baik bagi usahanya yang kini dapat meraup hasil jutaan perbulannya.
Pasalnya, pandemi virus covid-19 ini baginya malah merupakan sebuah moment awal bagi berdirinya usahanya yang kini ditekuninya tersebut, Husain menuturkan, bahwa pandemi covid 19 ini tidak selalu berisi tentang cerita menyedihkan bagi pelaku usaha, namun juga terkadang dapat berlaku sebaliknya.
“Kebanyakan orang kan berfikir pandemi virus ini jadi sebuah hal yang ngeri dan menyedihkan bagi usahanya kan ya Mas. Tapi jujur saja ya ini mas, kalo bagi saya pribadi, pandemi virus yang terjadi sekarang ini nggak selalu tentang cerita yang menyedihkan Mas. Nek untuk saya pribadi, pandemi itu malah jadi sebuah moment awal bagi usaha yang saya tekuni ini Mas”. Ucapnya
Husain juga menjelaskan, bahwa ide membuat usaha warmindo ini awalnya merupakan buah hasil kebosanan yang Ia dan kakaknya rasakan.
“Nah, untuk awalnya sendiri itu sebenernya karena awal pandemi itu lho Mas, waktu itu saya dan kakak saya ngerasa jenuh banget dirumah, cuma glundang glundung kesana kemari gak jelas kan, apalagi waktu itu saya baru saja lulus SMA dan masih menunggu waktu mulai perkuliahan yang masih cukup lama. Nah, akhirnya, karena waktu itu juga kebetulan bapak kami punya kios yang sedang nganggur, akhirnya saya dan kakak saya coba tuh Mas, ide nekat membuat warmindo”
Husein kemudian juga menjelaskan mengapa dirinya menyebut ide usaha warmindo adalah sebuah ide yang cukup nekat karena sebelumnya, baik Ia maupun kakaknya sebenarnya tidak memiliki pengalaman apa pun dalam urusan perdapuran.
“Nah, mengapa saya bilang itu merupakan ide yang nekat? Ya sebenernya karena kami ini nggak punya pengalaman apapun mas dalam urusan masak memasak seperti itu, yang saya tau ya paling yang simple simple aja gitu Mas, misalnya kaya bikin mie instan biasa gitu”
“makanya waktu sebelum buka itu memang saya dan kakak saya ada belajar gitu Mas, bikin menu-menu yang agak sulit, seperti bikin magelangan, mie dok dok, dan beberapa menu lainnya, nah belajarnya itu juga dulu otodidak juga Mas, kami cuma mencontoh vidio yang ada di Youtube doang” tambahnya.
Husain juga menceritakan, bahwa pihaknya tidak menggunakan modal awal yang banyak dalam memulai usahanya itu. Salah satu sebabnya adalah karena tempat yang ia gunakan tidak memerlukan biaya sewa, karena kios tersebut adalah kios milik keluarganya sendiri.