Mohon tunggu...
Muhammad FakhriAvaqo
Muhammad FakhriAvaqo Mohon Tunggu... Lainnya - Masih belajaran sih hehe

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 20107030083

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budidaya Cupang Ali: Berawal Dari Iseng, Kini Hasilkan Omzet Jutaan Rupiah

21 April 2021   21:46 Diperbarui: 21 April 2021   21:55 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambaran cupang jenis nemo galaxy / sumber: dokpri

Belakangan ini, banyak sekali berbagai hobi baru yang mulai ramai digandrungi orang-orang karena banyaknya waktu luang akibat pandemi virus COVID-19. Salah satu hobi itu adalah memelihara berbagai jenis ikan cupang.

Ikan cupang atau betta merupakan jenis ikan air tawar yang habitatnya banyak ditemui di beberapa negara  Asia Tenggara, diantaranya Thailand, Malaysia, Vietnam dan tidak terkecuali Indonesia. Ikan ini memiliki bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar.

Selain bentuk dan warnanya yang cantik, ikan cupang banyak dipilih untuk dipelihara karena perawatannya yang terbilang cenderung mudah dan tidak memerlukan lahan atau tempat yang luas untuk memeliharanya. Bahkan, selain sebagai hobi, budidaya ikan cupang juga dapat berpeluang menjadi sebuah ladang bisnis yang cukup menguntungkan.

Hal tersebut disampaikan Ali Ahmad Sholikin, Seorang pemuda asal Sleman yang kini sedang merintis usaha sebagai penjual dan pembudidaya ikan cupang. Dia mengatakan, meskipun sebenarnya bisnis budidaya cupang ini sudah cukup banyak di daerahnya, namun peminatnya pun tidak kalah banyak karena pasarnya dapat menjakau berbagai kalangan umur, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Ali (kiri) saat menunjukan Saya (kanan) ikan cupang yang sudah siap di jual / sumber: dokpri
Ali (kiri) saat menunjukan Saya (kanan) ikan cupang yang sudah siap di jual / sumber: dokpri
Ali, begitu orang-orang memanggilnya, dirinya mengatakan, bahwa dirinya awalnya hanya sekedar iseng untuk memelihara ikan cupang, kegiatan itu dijadikannya untuk sekedar  mengisi waktu luang pada awal-awal masa pandemi COVID-19.

"Awalnya ya dulu cuma iseng Mas, waktu itu kalo gak salah sekitar bulan Mei 2020, pokoknya pas itu masih awal-awal pandemi. Sebenernya waktu pertama itu saya cuma dikasih satu pasang sama temen saya. Karena suka, akhirnya saya beli lagi beberapa pasang, coba saya kawinkan sendiri, dan mulai saya jual Mas. Dulunya bener-bener gak kepikiran untuk budidaya dan jualan gini".

Ali menjelaskan, dalam usaha cupangnya ini, Ia mengaku memulainya dengan modal yang benar benar sangat minim. Hingga kini, Ia akhirnya dapat memiliki ratusan ekor yang terdiri dari bibit hingga ikan siap jual.

"Kalo untuk modal awalnya sih saya gak terlalu ngitung ya mas, tapi yang jelas awalnya itu dulu saya ngeluarin modal sebanyak 300 ribu untuk beli tiga pasang dengan jenis yang beda-beda, sama modal beli pakan sehari-hari aja paling Mas".

"Ya alhamdulillah sih Mas, dari mulai yang dulu yang punya cuma beberapa pasang itu, sekarang jumlahnya udah jadi ratusan ekor," ucapnya.

Ali sendiri mengaku, dirinya dalam usahanya kini telah menyediakan berbagai jenis cupang dengan harga yang bervariasi, dari mulai yang hanya 20 ribu sampai dengan harga 200 ribu per ekornya tergantung dari motif dan kualitas ikan cupang tersebut.

"Kalau untuk harganya sendiri itu beda beda Mas, kan ada banyak jenisnya. Kalau untuk yang paling murah itu per ekor kita jual sekitar Rp 20 ribu, dan kita lihat juga bagus apa enggaknya, kalo yang kualitas sama yang motifnya bagus ya bisa sampai Rp 150 ribu atau Rp 200 ribu per ekornya. Kalau untuk penjualannya kita memasarkannya secara online, lewat grup Facebooknya komunitas ikan cupang, jadi bisa kita share foto-foto ikan kita di sana dan lewat Instagramnya juga iya," tuturnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun