Dalam konteks abad pertengahan, darimana golongan mana mereka berasal. Abad pertengahan memberitahukan kepada kita bahwa makanan pun dapat menjadi pemisah diantara mereka.
Tetapi, Eskelner pun tidak mencap bahwa hal itu negatif. Menurutnya, budaya makan pada masa itu memiliki pengaruh sebagai fondasi masakan eropa modern. Misalkan saja pada pemanfaatan rempah-rempah di olahan makanan, teknik masak seperti pengawetan dan deepfry.Â
Sejatinya, dari dahulu hingga sekarang, makanan pun kerap menjadi identitas sosial masyarakat. Hal terpenting ialah keharusan kita menjaga makanan tersebut dengan menghiraukan stasus sosial yang ada.
Daftar Pustaka
1. Djaja, wahjudi. 2018. Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
2. Estenel, Mikael. 2009. Abad Pertengahan. Cambridge: Cambridge Stanford Books.
3. Fremantle, Anne. 1986. Abad Iman. Jakarta: Tirta Pustaka.
4. Medieval times. Diakses pada 29 Maret 2020 pukul 17.15.
5. Wilson, M Thomas. 2006. "Food, Drink, and Identity in Europe: Consumption and the Construction of local, National, and Cosmpolitan Culture". European Studies, 22, 11-29. Â
Penulis merupakan Muhammad Fakhriansyah. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta. Tulisannya berfokus pada kajian sejarah sosial-budaya di Indonesia, sejarah Pendidikan di Indonesia, dan sejarah kesehatan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H