Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Filsafat Labirin

13 Agustus 2020   17:32 Diperbarui: 13 Agustus 2020   22:56 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi labirin: Photo by Ashley Batz on Unsplash @ashleybat

Asal Mula Labirin
Pernah main games labirin atau melihat bagaimana bentuk labirin? Saya pernah main games dan melihat bagaimana bentuk labirin.

Di dalam labirin akan mengalami ketersesatan jalur sampai ditemukan jalur yang benar sehingga membawa seseorang itu keluar dari kerumitan labirin yang berliku dan banyak jalan buntu.

Labirin berasal dari bahasa Yunani, Labyrinthos yang merupakan suatu jalur rumit yang berliku-liku serta banyak jalan buntu.

Apa yang dilakukan seseorang ketika berada di dalam labirin yaitu mencari jalan keluar dari rumit, berliku-liku dan banyak jalan buntu itu. Labirin bagai tersesat dan menemukan.

Di masa Yunani Kuno labirin digunakan untuk mengurung makhluk dongeng yang bernama Minotaur, monster berbentuk manusia yang berkepala banteng.

Minotaur anak hubungan gelap antara Pasifae dengan hewan banteng. Untuk menyembunyikan Minotaur maka arsitek Daidalos, seorang penduduk Kerajaan Kreta membuat labirin atas perintah raja.

Minotaur setiap tahun memakan tujuh nyawa gadis dan tujuh pemuda yang ditumbalkan. Kerajaan Kreta tidak mau mengorbankan nyawa rakyatnya.

Raja dan rakyat Kota Athena diancam oleh Kerajaan Kreta jika tidak mengirim tujuh pemuda dan tujuh gadis sebagai tumbal untuk Minotaur maka Kota Athena akan diserang lagi.

Raja Athena bernama Theseus mencari cara bagaimana membunuh Minotaur sekaligus terhindar dari serangan Kerajaan Kreta.

Caranya ditemukan. Theseus yang dibantu oleh Ariadne, putri Raja Kreta yang jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Theseus.

Putri Ariadne memberikan Theseus sebilah pedang dan segulung benang. Benang digunakan untuk menyelusuri kembali jejak agar mampu keluar dari labirin dan pedang untuk membunuh Minotaur.

Sebilah pedang dan seutas benang mampu mengakhiri labirin yang rumit dan membunuh Minotaur.

Filsafat Labirin, Tersesat, Bertanya dan Menemukan Kebenaran
Sekilas labirin tiada berkaitan dengan filsafat yang menemukan kebenaran secara mendasar/mendalam dengan bertanya, bertanya dan bertanya.   

Filsafat merupakan penemuan kebenaran yang kadangkala harus 'tersesat' di belantara kebenaran dengan bertanya, bertanya dan bertanya. Istilahnya tersesat di jalan yang benar.

Bertanya, bertanya dan bertanya secara mendasar/mendalam merupakan senjata filsafat. Tujuannya memperoleh kedalaman suatu pemahaman tentang apapun itu.

Contoh tentang 'kursi' yang diperebutkan ketika musim pemilu dan pilkada yang memilih capres-cawapres, anggota dewan, gubernur, bupati, walikota.

Ketika filsafat mempertanyakan kursi. Ia bukan bertanya tentang bagaimana cara membuat kursi yang baik, empuk dan nyaman diduduki oleh pemenang pemilu atau pilkada

Tapi  mempertanyakan secara mendasar/mendalam, apa itu hakikat kursi? Mengapa kursi diperebutkan? Bagaimana cara yang benar bagi orang yang telah memperoleh kursi itu untuk mensejahterakan rakyat?

Pertanyaan mendasar/mendalam filsafat tentang kursi itu terjadi karena 'tersesat' memahami kursi sebagai fisik untuk tempat duduk saja.

Dan kebenaran yang ditemukan dengan bertanya, bertanya dan bertanya untuk kedalaman pemahaman bahwa kursi hakikatnya kenyamanan dan kesenangan karena itu menggoda untuk diperebutkan.

JR
13.08.2020
[Ditulis untuk Kompasiana.com]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun