Cara berfilsafat Socrates disebut dengan metode Socrates. Dinamakan seperti itu untuk mengabdikan nama yang membuat. Â Metode Socrates disebut juga dengan maieutika tekhne.
Metode Socrates berbeda dengan metode tanya jawab lainnya yang ada. Pertama, metode Socrates dibangun dengan anggapan bahwa pengetahuan sudah berada dalam diri seseorang.
Pertanyaan-pertanyaan atau komentar-komentar yang tepat dapat menyebabkan pengetahuan tersebut muncul ke permukaan dari orang yang ditanya.
Kedua, dalam metode Socrates, pertanyaan-pertanyaan yang diberikan untuk menguji kebenaran (uji validitas) keyakinan atau pengetahuan yang telah tertanam dalam diri seseorang mengenai sesuatu.
Tujuan dari metode Socrates munculnya kemampuan berpikir kritis melalui tahapan-tahapan dengan melakukan penafsiran (interpretasi), kemudian menguraikan (analisis) ditindaklanjuti dengan penilaian (evaluasi) dan diakhiri dengan mengambil keputusan. Â
Maieutika Tekhne (Teknik Kebidanan)
Maieutika tekhne bagai seorang bidan yang menolong seorang ibu dalam proses persalinan kelahiran bayi yang mana Socrates  terinspirasi dari pekerjaan ibunya.
Socrates memakai teknik kebidanan untuk menolong orang-orang mengeluarkan apa yang ada dalam batin dan pikiran orang itu dengan cara berdialog.
Umpama tentang kebaikan, ketika berjalan-jalan dan dijumpai seorang penjual penjual sayur di pasar maka Socrates berdialog tentang apa itu kebaikan.
Hasil jawaban dari ibu itu akan ditanyakan lagi oleh Socrates sampai ditemukan pengertian yang sebenarnya dari kata 'baik'.
Begitu juga ketika bertemu dengan seorang kesatria maka Socrates juga bertanya apa itu kebaikan. Jawaban dari si kesatria tadi akan ditanyakan lagi oleh Socrates.