Filsuf dan anak-anak memiliki kesamaan; selalu heran, penasaran, ingin tahu yang besar dan selalu bertanya_ Jostein Gaarder_
Pembuka Kata
Beragam pertanyaan muncul di kepala saya untuk menuliskan filsafat. Masih seksikah bicara filsafat di kala wabah Corona? Mengapa filsafat berurusan dengan kebingungan-kebingungan dan sesuatu yang abstrak dan jauh? Bagaimana jika ada seseorang yang memperkenalkan filsafat melalui buku novel? Ya, buku novel.
Ketika filsafat masuk ke dunia akademis dan menggunakan pola pikir dan pola bahasa akademis ia menjadi rumit untuk sebagian orang-orang memahami. Beberapa buku dan tulisan yang dibuat pun semakin mengukuhkan anggapan sebagian orang itu. Dunia akademis (beberapa perguruan tinggi) menjadikan kajian kefilsafatan seperti di menara gading, belum menyentuh realitas masyarakat. Filsafat sibuk berkelumun dengan diri sendiri.
Betul. Ada beberapa penulis dari Indonesia --yang saya ketahui--yang kemudian "membumikan" filsafat Barat di keseharian hidup seperti K. Bertens, mengajar filsafat di STF Driyarkara Jakarta dan Universitas Katolik Atma Jaya. Reza A.A. Wattimena disamping menulis buku juga tulisannya dapat dilihat di rumahfilsafat.com, lulusan Doktor Filsafat dari Hochschule fur Philosophische Fakultat SJ Munchen. F. Budi Hardiman, dosen di STF Driyarkara, lulusan Doktor Filsafat dari Hochschule fur Philosophische Fakultat SJ Munchen. Donny Gahral Adian, Dosen filsafat di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Untuk yang "membumikan" filsafat Islam menyebut beberapa nama yaitu Harun Nasution (almarhum) gelar Doktor di Universitas McGill, pengajar dan pernah menjadi Rektor IAIN Syarif Hidayatullah --kini telah menjadi UIN Ciputat--, M. Amin Abdullah, Dosen dan pernah menjabat Rektor di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, gelar Ph.D bidang Filsafat Islam di peroleh di Univeristas Ankara, Turki dan Mulyadi Kartanegara Guru Besar Filsafat Islam lulusan University of Chicago.
Nama-nama yang tersebut diatas memperkenalkan filsafat Islam dan Barat melalui tulisan artikel yang dimuat di koran, media online, seminar-seminar dan menulis buku. Belum ada yang berusaha menghadirkan filsafat (Islam dan Barat) dalam bentuk novel.
Keunikan Novel Filsafat Jostein Gaarder
Bertahun 1952, tanggal 8 Agustus dan Norwegia merupakan tempat lahir Jostein Gaarder. Gaarder seorang intelektual sekaligus penulis novel, cerita pendek dan buku-buku anak dari Norwegia. Gaarder seorang guru filsafat di Bergen. Â
Saya memiliki dua buah buku novel karangan Jostein Gaarder "Dunia Sophie: Sebuah Novel Filsafat" dan "Misteri Soliter: Filsafat dalam Setumpuk Kartu Remi." Jangan ragukan kemampuan Jostein Gaarder dalam menuliskan tema-tema filsafat-yang oleh sebagian orang dianggap berat--dalam bentuk novel--. Disinilah keunggulan Gaarder, sesuatu yang berat ia buat ringan.
Buku novel Dunia Sophie yang terbit tahun 1991 membuat Gaarder terkenal di dunia internasional. Buku novel ini telah diterjemahkan ke dalam 60 bahasa dan terjual lebih dari 40 juta eksemplar. Novel Misteri Soliter di tahun 1990 mendapatkan penghargaan dari Norwegian Critics for Literature karena menjadi buku anak dan remaja terbaik.