Mencari ilmu harus dengan upaya yang keras serta perjuangan yang sulit dan lama_ Imam Al Juwaini_
Ketika aksara ternyata memendam kuasa kenapa kita biarkan ia liar berkelana_M. Musthafa_
Kitab sebagai Mataair Peradaban Islam
Wahyu pertama turun adalah Iqra' (bacalah) yang dititahkan Allah kepada Nabi Muhammad. Ini sinyal betapa pentingnya membaca, menelaah dan meneliti.
Alquran yang juga disebut dengan nama kitab (buku) dibaca umat Islam kemudian ditafsirkan sehingga memunculkan ilmu-ilmu dalam Islam juga menjadi pertanda bahwa membaca dan menulis itu sangatlah penting untuk kemunculan dan kokohnya peradaban Islam.
Peradaban Islam bermula dari kitab Al-Qur'an yang jadi pedoman bagi umat Islam bukan hanya dalam menjalankan kehidupan supaya selamat dunia dan akhirat tapi juga jadi "bahan bakar" untuk kelahiran ilmu-ilmu Islam.
Di situlah titik bermula kejayaan umat Islam menurut Khaled Abou Fadl dalam bukunya "Musyawarah Buku; Menyusuri Keindahan Islam dari Kitab ke Kitab" yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari judul bahasa Inggris "Conference of the Book." Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Serambi tahun 2002 dengan jumlah halaman 223.
Siapa Khaled Abou El Fadl?
Khaled Abou El Fadl lahir di Kuwait pada tahun 1963 dari kedua orang tua yang berasal dari Mesir.
Sejak kecil dan usia sekolah dasar Khaled telah diwarnai dengan pendidikan keislaman seperti Al-Qur'an, bahasa Arab, tafsir dan tasawuf.
Sejak kecil Khaled dikenal sebagai anak yang cerdas. Umur 12 tahun sudah hafal Al-Qur'an. Kala itu juga ia sering membaca buku orangtuanya yang bekerja sebagai pengacara.
Beranjak usia dewasa kala liburan musim panas Khaled menyempatkan belajar di Masjid Al-Azhar, Kairo, Mesir. Khusus ilmu Al-Qur'an dan ilmu-ilmu Syariah dalam kelas yang dipimpin oleh Syaikh Muhammad Al-Ghazali. Guru yang ia kagumi.