"Ketika berdiam diri tidak akan hadir kreatifitas."--Bang Jack.
Mahasiswa/i Program Studi Perbankan Syariah Angkatan 2018 dari lokal 2D -- setelah lokal 2A, 2B, 2C--mengadakan Kreatifitas Mingguan bersama Mahasiswa/i Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Curup (28/62019) di Rumah Baca Jalanan (RUBAJA) dari pukul 08.00-10.30 WIB .Tema yang diangkat "Kreatifitas Jadi Fokus, Gengsi Cuma Bonus" diikuti puluhan peserta dengan pemateri Bang Jack.
Kreatifitas dapat ditumbuh kembang dengan memberikan penilaian-penilaian (kritis) kepada apa yang pernah dilakukan selama ini. Kita jarang mengkritisi diri sendiri tentang kreatifitas.
Itu terjadi karena lena terbuai pada apa-apa yang pernah dilakukan, cepat merasa puas dan pikiran yang majal karena jarang digunakan.
Manusia bukanlah benda mati yang sangat mudahnya terhempas bak sampah dan bangkai di ombang-ambing sapuan laut.
Akal dan hati yang dimiliki manusia semestinya jadi sumber "mata air" kreatifitas yang tak pernah kering ditimba. Tumbuh dan kembangnya kreatifitas manusia juga menyelesaikan kondisi-kondisi yang karut-marut atau menjaga "kegilaan" di tengah "kewarasan" yang jalan ditempat.
Apa itu Kreatifitas?
Kata "kreatif" berasal dari Bahasa Inggris "create" yang berarti menciptakan. Kata ini kemudian diserap ke Bahasa Indonesia menjadi "kreatif" yang berarti memiliki kemampuan untuk menciptakan yang baru. Sedangkan cara yang dijalani (proses) disebut "kreatifitas."
Contoh, dulu untuk berkomunikasi ada telepon berkabel yang tidak bisa dibawa kemana-mana sedangkan orang-orang memerlukan alat komunikasi yang bisa dibawa kemana-mana, ringan dan memiliki video call.