Bagi saya, pekerjaan pertama seorang wartawan adalah pekerjaan kaki, baru kemudian pekerjaan tangan, tulis menulis _Sindhunata_
Untuk menyebut beberapa wartawan dari masa ke masa ada Rosihan Anwar, Mahbub Junaidi, Bondan Prakoso, dan Sindhunata. Tulisan ini berfokus pada Sindhunata dengan beberapa alasan.
Pertama, profesi wartawan yang di emban Sindhunata penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan ini dapat dilihat pada tulisan-tulisan featurenya yang kemudian dibukukan berjudul "Ekonomi Kerbau Bingung" terbitan Kompas bertahun 2006.
Kedua, Koran Kompas dimana dulu tempat Sindhunata bekerja dengan mottonya "Amanat Hati Nurani Rakyat" masihkah bersetia dengan itu ataukah tidak.
Ketiga, prinsip wartawan yang dengan kode etik jurnalistik meluntur di tengah godaan uang, keberpihakan kepada orang-orang yang berpolitik, pemodal besar dan sensasi berita.
Istilahnya idealisme wartawan tergadai di tangan pemberi berita bukan lagi menyuarakan keobjektifan bagi pembaca sehingga pembaca tercerahkan dan tumbuhkan sikap kritis.
Kota Batu, Jawa Timur tempat Dr. Gabriel Possenti Sidhunta, SJ lahir. Tanggalnya 12 Mei 1952. Pernah menempuh pendidikan di Seminarium Marianum, Lawang, Malang tahun 1970. Berkuliah di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta dan selesai tahun 1980.
Dilanjutkan ke Institut Filsafat Teologi Kentungan, Yogyakarat dan tamat tahun 1983. Dari tahun 1986 sampai 1992 melanjutkan kuliah doktoral filsafat di Hochshule fur Philosophie, Philosophische Fakultas SJ Munchen, Jerman.
Karir jurnalistik Sindhunata sebagai wartawan bermula di Majalah Teruna, terbitan PN Balai Pustaka, Jakarta dari tahun 1974 sampai 1977. Bergelut sebagai wartawan di Harian Kompas mulai tahun 1978. Di sini Sindhunata dikenal sebagai penulis feature dan kolumnis sepakbola dunia.
Sindhunata satu diantara penulis feature andal di Indonesia. Jalur tulisan feature yang dipilih Sindhunata, mengangkat kisah permenungan mengenai kemanusiaan. Ratusan feature yang dituliskannya di Harian Kompas sejak bergabung di tahun 1978 jadi bukti sehingga ada yang berpandangan bahwa Sindhunata memiliki kekhususan penulis feature humanis.