Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Amuk Kata

7 Maret 2019   15:19 Diperbarui: 7 Maret 2019   15:43 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Illustrated by: Pixabay.com)

Amuk kata

Kau mampu bungkam orang dengan motif kestabilan apapun alasannya


Kau mampu gilas desa jadi villa mewah yang di kunjungi orang berduit kala liburan


Kau mampu ratakan bukit jadi tempat wisata yang memanjakan orang-orang berkacamata reben


namun!


Mampukah kau tahan amuk kata bagai bah laut yang diucapkan orang-orang kemudian membakar massa yang berteriak melawan


Mampukah engkau sembunyikan amuk kata dari koran-koran pagi yang mendatangi rumah-rumah kemudian ditulis di dinding-dinding media sosial jadi petisi melawan


Mampukah engkau hancurkan amuk kata orang-orang di kedai-kedai yang kemudian diteruskan ke forum resmi yang melawan

Curup
7.4.2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun