Mohon tunggu...
Fakhraen Fasya
Fakhraen Fasya Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota - UNIVERSITAS JEMBER

Seorang mahaswa dengan antusiasme ilmu perencanaan. Mendalami ilmu analisa spasial berbasis GIS.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanggapi Isu Kemampuan Pemasaran UMKM, Mahasiswa KKN Kolaboratif Melakukan Survei di Desa Sukorambi

30 Juli 2022   10:16 Diperbarui: 30 Juli 2022   10:30 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan istilah umum yang ada didunia ekonomi yang merujuk  pada usaha ekonomi produktif yang dilaksanakan atau dimiliki oleh perorangan maupun badan usaha. Peran UMKM di masyarakat menjadi sangat penting karena dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menjadi stimulus pergerakan ekonomi di Desa.

Akhir bulan Juli, masa KKN Kolaboratif perguruan tinggi se-Jember dimulai. Mendapatkan penempatan di Desa Sukorambi, langkah pertama yang dilakukan kelompok 162 adalah mengumpulkan aspirasi melalui wawancara yang dilakukan kepada Kepala Desa (Kades) Sukorambi, Abdul So'im.

Dari hasil wawancara, didapati bahwa dibalik produktivitas dan inovasi yang bagus ternyata terdapat isu dalam kemampuan pemasaran UMKM-UMKM di Desa Sukorambi. "Masyarakat produktif namun tidak tahu cara menjual" ucap Pak Kades saat wawancara pada hari Rabu, tanggal 20 Juli 2022.

Desa Sukorambi sudah memiliki beberapa UMKM yang sudah berkembang seperti, permen sayur, krupuk sayur, tape pisang, nugget sayur, kue, kuping gajah, dan masih banyak lainnya.

Menanggapi hal tersebut, mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 162 segera menyusun rencana kegiatan berupa survei kemampuan pemasaran UMKM di Desa Sukorambi. Survei dilakukan kepada UMKM disetiap dusun sesuai dengan data dan arahan dari pihak desa.

aaa-62e4a3a008a8b56ac83874e5.jpg
aaa-62e4a3a008a8b56ac83874e5.jpg
UMKM pertama yang dikunjungi adalah "Aneka Rasa" milik Bu Erni yang berada di Dusun Krajan. UMKM ini memiliki 30 produk mulai dari bahan makanan seperti Virgin Coconut Oil (VCO) hingga kuliner seperti serundeng ikan dan susu edamame. Penjualan produk dilakukan melalui berbagai media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, Netzme, dan juga reseller sejak tahun 2010. Setelah diperlihatkan berbagai macam produk yang ada, para mahasiswa mendapati bahwa pengemasan produk belum memiliki upaya branding untuk nama dari UMKM tersebut.

whatsapp-image-2022-07-29-at-6-03-38-pm-62e4a3aea51c6f4ba31b61d3.jpeg
whatsapp-image-2022-07-29-at-6-03-38-pm-62e4a3aea51c6f4ba31b61d3.jpeg
UMKM kedua adalah milik Bu Wasila yang berada di Dusun Manggis. UMKM ini menjual produk Susu Kedelai (SULE), Lemon Serai, Kuping Gajah, Nugget, dan lain-lain. Pemasaran produk dilakukan melalui bazar dan WhatsApp. Pasar produknya masih di masyarakat lokal. Penjualan ke luar menjadi sulit dikarenakan harga produk lebih mahal dibanding pesaing lainnya. Padahal, harga tersebut berani dinaikkan oleh pemilik usaha karena menggunakan bahan-bahan yang berkualitas.

whatsapp-image-2022-07-29-at-6-26-04-pm-62e4a3b9a51c6f4b72757bd4.jpeg
whatsapp-image-2022-07-29-at-6-26-04-pm-62e4a3b9a51c6f4b72757bd4.jpeg
UMKM ketiga adalah milik Bu Eka yang berada di Dusun Curahdami. UMKM tersebut bergerak dibidang kuliner dengan menyediakan jasa boga (catering) serta memproduksi aneka macam kue kering dan kue basah. Pemasaran produk dilakukan melalui media sosial yaitu WhatsApp. Ruang lingkup pasar hanya mencakup masyarakat lokal. UMKM ini juga belum memiliki identitas sendiri seperti logo pengenal produk yang sangat penting agar produk ini dapat dikenal lebih luas oleh masyarkat Jember maupun luar Jember.

Wawancara terhadap tiga UMKM tersebut menyimpulkan bahwa permasalahan kemampuan pemasaran UMKM di Desa Sukorambi benar adanya. Untuk itu, mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 162 berencana untuk menyusun program yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi UMKM-UMKM tersebut. Program tersebut dapat berupa pemberian bantuan dengan membuat platform usaha di media sosial, pembuatan logo, dan foto produk yang menarik.  Harapannya dengan program ini, pelaku UMKM di Desa Sukorambi dapat memperluas saluran pemasaran, meningkatkan pendapatan, dan juga mengembangkan usahanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun