Mohon tunggu...
Fajrur RahmanWahabi
Fajrur RahmanWahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/IAIN Palangka Raya

Saya suka santai

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

AI Membuat Lapangan Pekerjaan Menurun?

28 April 2023   06:53 Diperbarui: 28 April 2023   07:03 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artificial intelligence (AI) merupakan kecerdasan buatan yang bertujuan untuk membantu pekerjaan manusia yang saat ini sedang terus dikembakan dan digadang gadang dapan menjadi pemegang peran penting dalam masa depan umat manusia, namun tidak memungkiri bahwa Artificial intelligence dapat merugikan manusia.

Dikutip dari liputan6, tanggal 28 agustus 2016, dibalik perkembangan Artificial intelligence (AI) yang pesat, Beberapa penduduk dunia yang merasa takut akan keberadaan robot yang dilengkapi kecerdasan buatan. Sebab, mereka takut jika robot tersebut akan menjadi pesaing dan mengancam keselamatan manusia, seperti dalam film film fiksi, terbukti dengan juara dunia GO (catur klasik dari cina) Lee Sedol yang dikalahkan oleh AI buatan google bernama DeepMind.

Kecerdasaan buatan atau AI dapat membuat lapangan pekerjaan menurun, dikarenakan pekerjaan tersebut telah digantikan oleh AI, sehingga kurangnya lapangan pekerjaan yang berakibat meningkatnya angka pengangguran, dari penelitian Brooking Institution 2019, terdapat 36 juta orang yang pekerjaannya telah digantikan oleh otomatisasi. Selain itu, 70 pekerjaan mereka sepenuhnya telah digantikan oleh Kecerdasan buatan (AI), dimulai dari analisa pasar, penjualan, hingga pekerjaan gudang, meskipun AI dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang baru, John C. Havens berpendapat pekerjaan tersebut juga dapat dihilangkan oleh Kecerdasan buatan itu sendiri .

Memang benar akan ada beberapa pekerjaan yang mungkin saja dapat digantikan oleh AI, namun CNBC menyatakan bahwa pada 2020 saja akan ada 2,3 juta pekerjaan baru terlahir berkat adanya AI, dengan melebihi pekerjaan yang diperkirakan hilang sebanyak 1,8 juta pekerjaan. Forbes bahkan menyatakan bahwa dengan adanya AI, di tahun 2022 akan ada 58 juta pekerjaan baru atau lebih yang akan terlahir berkat adanya AI itu sendiri, oleh karena itu, kita tidak perlu takut akan adanya kehadiran robot AI karena bukan sebuah ancaman.

Namun, menurut Stephen Hawking, ia memperingatkan bahwa berhati hatilah terhadap kemajuan ilmu dan teknologi, karena kemajuan ilmu dan teknologi dapat mengancam eksistensi manusia atau mengancam kehidupan manisua itu sendiri, sebab, manusia dibatasi oleh evolusi biologis yang sangat lambat sehingga tidak akan mampu bersaing dengan kecerdasaan buatan yang berkembang dengan sanggat pesat, sehingga posisi manusia sangat mudah untuk digantikan oleh keberadaan kecerdasaan buatan tersebut.

Elon Musk sebagai pendiri Tesla dan SpaceX pu mengakui bahwa AI memiliki potensi yang berbahaya, ia mengatakan bahwa AI lebih menakutkan dari pada nuklir, Nick Bostrom yang merupakan director of Oxford’s Future of Humanity Institute juga memiliki pendapat yang sama, ia mengatakan AI bisa menjadi jahat dan bisa membinasakan manusia, sementara Bill Gates seorang pendiri Microsoft menyikapai Teknologi AI dengan Hati hati, ia mengatakan AI memiliki sisi positif jika dikelola dengan baik, seorang fisikawan ternama Michio Kaku mengungkapkan bahwa manusia harus memiliki cara untuk membatasi dari pergerakan AI “nakal”

Artificial intelligence atau AI tentu dapat membuat lapangan pekerjaan semakin rendah namun juga tidak sampai menghilangkan sumber daya manusia itu sendiri, AI sendiri memerlukan manusia untuk memprogram mereka sehingga tanpa adanya manusia, AI juga tidak dapat berfungsi dengan baik, sehingga baik manusia maupun AI saling membutuhkan satu sama lain, manuisa tidak perlu takut dengan adanya AI akan Merebut pekerjaan mereka atau menghilangkan eksistensi manusia, jika manusia mengunakan AI dengan hal positif maka manusia tidak perlu takut dengan robot AI yang akan mendominasi dunia seperti di film film, karena mereka tidak akan bertindak diluar program mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun