Mohon tunggu...
Fajrul Affi Zaidan Al Kannur
Fajrul Affi Zaidan Al Kannur Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Lidah akan terus berkata jujur, selagi hatinya ikhlas dan luhur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Falsafah Kepemimpinan Jawa: Referensi Memilih Pemimpin di Pilpres 2019

11 Februari 2019   03:17 Diperbarui: 11 Februari 2019   04:10 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka dari itu, di Pilpres 2019 kita perlu memilih Presiden mau melestarikan budaya serta menguasai ilmu pengetahuan, agar mampu membangun sumber daya manusia dengan baik. Karena jika sumber daya manusia baik, masyarakat memiliki karakter baik dan tingkat intelektual tinggi, maka Negara akan mengalami kemajuan dan perkembangan yang signifikan

Ketujuh, Smara Bhumi Adi Manggala memiliki arti bahwa seorang pemimpin harus menjadi pelopor pemersatu sebagai kepentingan yang berbeda-beda dan berperan menciptakan perdamaian di dunia.

Untuk itu, di Pilpres nanti kita perlu memilih presiden yang berjiwa negarawan bukan berjiwa politisi. Karena seorang negarawan akan memikirkan nasib bangsa dan generasi selanjutnya, sedangkan politisi hanya memikirkan kepentingan pribadi atau kelompoknya yang sifatnya sesaat.

Selain itu, presiden yang ideal adalah presiden yang bisa membawa kesejukan di tengah-tengah rakyatnya bukan presiden yang memiliki sifat provokatif yang justru berpotensi untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang hanya berlandaskan kepentingan politik semata. Lebih lanjut, presiden yang baik harus juga turut serta aktif dalam kancah internasional dalam menyuarakan perdamaian dunia karena itu adalah tujuan Negara yang telah tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Itulah tadi tujuh Falsafah Kepemimpinan Jawa yang tercantum dalam Serat Sastra Gendhing beserta makna - makna yang terkandung didalamnya harapannya tulisan ini bisa mengedukasi  dan menjadi bahan pertimbangan pembaca dalam menentukan dan memilih pemimpin dalam Pilpres 2019 nanti.

Jikalau kedua calon capres dan cawapres yang ada belum memenuhi semua kriteria yang terkandung dalam Serat Sastra Gendhing tadi, maka carilah yang mendekati kriteria tersebut. Karena seperti kata Franz Magnis dalam PIlpres 2019 kali ini kita memilih tidak untuk mencari pemimpin yang paling ideal, namun kita memilih untuk menghalangi jahat untuk berkuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun