Mohon tunggu...
Fajralni Aqsa
Fajralni Aqsa Mohon Tunggu... Guru - Terus Berusaha Hingga Ia yang Memberhentikannya

Pelajar Pengajar Pengusaha Perindu Surga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terlalu Cepat

29 Oktober 2020   22:31 Diperbarui: 29 Oktober 2020   22:38 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Detik waktu terus bergerak

Tiada peduli dengan apa yang dilaluinya

Kenangan, masalah, kebahagiaan, ujian tak ia hiraukan

Seolah hanya satu yang ia tahu

Ku terus bergerak karena inilah tugasku

Yang Allah berikan untukku

Sebagai jalanku untuk beribadah

Kepada-Mu ya Rabbi

Ia terus berjalan

Yang tak peduli terus sibuk dengan kealfaannya

Terus asik dengan kesibukannya 

Sampai malam dan pagi pun tak berbeda untuknya

Pun ia lagi-lagi terus berjalan

Yang mengetahuinya berusaha untuk memperbaiki detik demi detiknya

Tapi terkadang rayuan kilaunya dunia

Mudah mengalihkannya

Dan akhirnya jauhlah dari kata sepantasnya

Namun ada yang selalu menanti

Dan mengetahui detik demi detik ia larikan kemana

Sadar melakukan apa

Ketika godaan itu datang

Ia fokus kepada apa yang ia dambakan

Tak peduli sebesar asiknya rayuan tersebut

Terus tenggelam dalam asiknya

Menebar kebaikan

Mempelajari ilmu yang terbentang luas

Merendahkan hati, berharap Allah terus tambah kenikmatan yang ia rasakan

Dan ia mampu mengkonversikannya

Kepada energi untuk beribadah kepadanya

Hamba seperti ini yang dirindukan

Ia terkenal di arasy Allah

Siapa yang tidak ingin sepertinya

Mungkin ada tapi ku berharap itu bukan aku

Dari kealfaan masih ada detik yang terus mengalir dan membuka peluang untukku

Dan terus membuka tangannya untuk 

Ayo berubah

Ayo bergerak

Ayo berpindah

Agar usaha itu 

Allah lihat sebagai proses ikhtiar

Dan akhirnya ketika detik berganti 

Allah yang berkata cukup

Silahkan istirahat disisi-Ku

Dan bertemulah dengan-Ku

Di Jannah-Ku

Aamiin harapan dari sebuah kealfaan

Yang tiada kata terlambat

Untuk menjemputnya

- F. A -

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun