Detik waktu terus bergerak
Tiada peduli dengan apa yang dilaluinya
Kenangan, masalah, kebahagiaan, ujian tak ia hiraukan
Seolah hanya satu yang ia tahu
Ku terus bergerak karena inilah tugasku
Yang Allah berikan untukku
Sebagai jalanku untuk beribadah
Kepada-Mu ya Rabbi
Ia terus berjalan
Yang tak peduli terus sibuk dengan kealfaannya
Terus asik dengan kesibukannyaÂ
Sampai malam dan pagi pun tak berbeda untuknya
Pun ia lagi-lagi terus berjalan
Yang mengetahuinya berusaha untuk memperbaiki detik demi detiknya
Tapi terkadang rayuan kilaunya dunia
Mudah mengalihkannya
Dan akhirnya jauhlah dari kata sepantasnya
Namun ada yang selalu menanti
Dan mengetahui detik demi detik ia larikan kemana
Sadar melakukan apa
Ketika godaan itu datang
Ia fokus kepada apa yang ia dambakan
Tak peduli sebesar asiknya rayuan tersebut
Terus tenggelam dalam asiknya
Menebar kebaikan
Mempelajari ilmu yang terbentang luas
Merendahkan hati, berharap Allah terus tambah kenikmatan yang ia rasakan
Dan ia mampu mengkonversikannya
Kepada energi untuk beribadah kepadanya
Hamba seperti ini yang dirindukan
Ia terkenal di arasy Allah
Siapa yang tidak ingin sepertinya
Mungkin ada tapi ku berharap itu bukan aku
Dari kealfaan masih ada detik yang terus mengalir dan membuka peluang untukku
Dan terus membuka tangannya untukÂ
Ayo berubah
Ayo bergerak
Ayo berpindah
Agar usaha ituÂ
Allah lihat sebagai proses ikhtiar
Dan akhirnya ketika detik bergantiÂ
Allah yang berkata cukup
Silahkan istirahat disisi-Ku
Dan bertemulah dengan-Ku
Di Jannah-Ku
Aamiin harapan dari sebuah kealfaan
Yang tiada kata terlambat
Untuk menjemputnya
- F. A -
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI