Mohon tunggu...
Fajriya Nur Syafa Sholihah
Fajriya Nur Syafa Sholihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Memiliki ketertarikan pada bahasa, sastra dan tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perbedaan Narasi Berita pada Surat Kabar Arab tentang Permintaan Palestina kepada Dewan Liga Arab

11 Desember 2024   18:27 Diperbarui: 11 Desember 2024   18:57 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam memberitakan suatu kejadian, setiap media berita memiliki karakteristik yang berbeda dari media yang lain. Karakteristik setiap pemberitaan dipengaruhi oleh latar belakang dari media tersebut dan tujuan dari pemberitaannya. Dalam dunia media berita di negara-negara Arab, terdapat dua surat kabar yang memberitakan satu topik yang sama namun dengan karakteristik pemberitaan yang sangat berbeda. Dua surat kabar tersebut yaitu surat kabar al-Riyadh dan al-Quds al-Arabi.

Surat kabar al-Riyadh berasal dari Arab Saudi yang basisnya berada di Riyadh, ibu kota negara Arab Saudi. Al-Riyadh mewakili pandangan dan kebijakan yang sejalan dengan pemerintah Arab Saudi. Fokusn pemberitaanya yaitu, permasalahan yang ada di Arab Saudi, dan berita internasional yang relevan dengan kepentingan Arab Saudi. Dalam memberitakan hal yang berkenaan dengan politik luar negeri, Al-Riyadh menggunakan narasi bersifat netral. Hal ini sejalan dengan kebijakan Arab Saudi yang ingin menjaga kestabilan politik dalam dan luar negeri.

Di sisi lain, ada media al-Quds al-Arabi yang merupakan media independen yang berbasis di London, United Kingdom. Media ini menggunakan narasi yang kritis dan emosional dalam pemberitaannya. Fokus pemberitaan dari media ini yaitu seputar isu internasional dan isu yang ada di negara-negara Arab, terutama konflik Palestina-Israel.

Latar belakang dan fokus pemberitaan yang berbeda antara kedua surat kabar tersebut membuat narasi pemberitaan antara keduanya juga berbeda. Dalam memberitakan tindakan Palestina untuk meminta pertemuan darurat ke Dewan Liga Arab, kedua surat kabar ini memiliki persamaan dan perbedaan dalam pemberitaan. Perbedaan pemberitaan yang ada menunjukkan adanya surat kabar yang berusaha tetap netral dan surat kabar yang mengecam tindak Israel terhadap Palestina.

Kedua surat kabar tersebut sama-sama mengabarkan bahwa Palestina telah meminta kepada Dewan Liga Arab untuk mengadakan pertemuan darurat. Keduanya menjelaskan bahwa Perwakilan Tetap Palestina untuk Liga Negara-Negara Arab yaitu Duta Besar Muhannad al-Aklouk, mengumumkan bahwa Negara Palestina telah mengajukan permintaan mendesak kepada Dewan Liga Arab untuk mengadakan pertemuan darurat Dewan Liga di tingkat delegasi tetap sesegera mungkin.

Kedua surat kabar tersebut juga mencantumkan pernyataan dari al-Aklouk tentang alasan dibalik permintaan untuk pertemuan ini. Permintaan Palestina kepada Dewan Liga Arab untuk mengadakan pertemuan darurat dikarenakan kejahatan yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina semakin brutal dan tidak berperikemanusiaan. Israel sebagai negara penjajah melakukan kejahatan genosida terhadap rakyat Palestina. Apabila dibandingkan dengan serangan Israel sebelumnya, tingkat kekejaman Israel sekarang semakin buruk dan lebih brutal di mana serangan Israel ini bertujuan untuk memusnahkan penduduk Palestina. 

Wujud pemusnahan penduduk ini dilakukan Israel dalam bentuk penghancuran pemukiman penduduk dan infrastruktur, pengungsian paksa dan kelaparan yang semakin hari semakin memburuk terutama di Jalur Gaza utara. Hal-hal tersebut merupakan sebuah rencana Israel yang sistematis untuk mengosongkan wilayah tersebut dari penduduknya di tengah kondisi dunia internasional yang memilih untuk menutup mulut dan tidak mampu memberikan solusi terhadap konflik ini.

Surat kabar al-Riyadh hanya memberitakan pernyataan al-Aklouk tentang permintaan Palestina kepada Dewan Liga Arab untuk mengadakan Pertemuan Darurat. Sedangkan, surat kabar al-Quds melanjutkan pemberitaan dengan mencantumkan penegasan al-Aklouk pada permintaan tersebut.

Dalam surat kabar al-Quds, dituliskan bahwa al-Aklouk mempertegas perkataannya bahwa Liga Arab dengan negara-negara anggotanya harus memikul dan tanggung jawab historisnya dalam menghadapi kejahatan dan kekejaman Israel terhadap Palestina yang semakin bertambah dan belum pernah terjadi sebelumnya. Terutama karena perbuatan Israel yang kejam dan semena-mena seperti penghancuran kota yang menyebabkan peningkatan kelaparan karena kurangnya pasokan makanan dan pengungsian paksa rakyat Palestina, yang dimana hal tersebut tidak hanya ancaman bagi rakyat Palestina namun juga merupakan ancaman yang nyata bagi keamanan nasional Negara-Negara Arab secara keseluruhan.

Perbedaan pemberitaan antara al-Riyadh dan al-Quds menunjukkan bahwa al-Riyadh berusaha tetap netral dalam pemberitaan. Di sisi lain, surat kabar al-Quds menambahkan penegasan al-Aklouk. Penambahan penegasan dari al-Aklouk merupakan bentuk dari mengecam tindakan Israel terhadap Palestina dan juga sebagai bentuk dari keinginan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. Seperti yang telah dijelaskan di atas, perbedaan yang ada dalam pemberitaan dikarenakan adanya perbedaan latar belakang setiap media dan fokus pemberitaan dari media tersebut.

Tulisan ini bersumber dari surat kabar al-Quds al-Arabi yang berjudul " فلسطين تطلب عقد اجتماع طارئ لمجلس الجامعة العربية" dan surat kabar al-Riyadh yang berjudul " فلسطين تطلب عقد اجتماع طارئ لمجلس الجامعة العربية"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun