Mohon tunggu...
Fajri Yanuar
Fajri Yanuar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

berVakansi dan berVespa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesan untuk Gus Miftah: Belajarlah Bersikap Ikhlas Kepada Prabowo

4 Desember 2024   16:29 Diperbarui: 4 Desember 2024   16:37 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kemhan.go.id/2023/04/10/menhan-prabowo-terima-kunjungan-silaturahmi-gus-miftah.html

Baru-baru ini di sosial media telah ramai diperbincangkan atas sebuah video yang memperlihatkan penceramah Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab dipanggil Gus Miftah, atas perkataannya yang kurang pantas ke pedagang asongan penjual es yang sedang berjualan di tengah pengajian yang dipimpinnya.

Menanggapi kasus ini, Gus Miftah telah mengakui bahwa ucapannya kepada penjual es di tengah kerumunan jamaah sangatlah tidak pantas dan berlebihan. Gus Miftah yang juga sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, telah mengakui bahwa dirinya telah ditegur oleh Istana Kepresidenan yakni dari Sekretaris Kabinet (Setkab).

Sebagai ulama sejatinya apa yang terucap dari mulut Gus Miftah tidak seharusnya keluar, karena sejatinya ulama itu adalah sang pembawa pesan kedamaian dan tugas utamanya yakni menuntun umat beragama untuk taat pada aturan agama bukan membawa kebencian. Hal ini seharusnya dijadikan pelajaran penting untuk para pejabat khususnya dalam berhati-hati dalam bertutur kata dan bertindak. Ditambah posisi Gus Miftah saat ini sebagai ulama dan umaro (pejabat).

Presiden Prabowo Subianto sudah beberapa kali dalam pidatonya di beberapa acara menekankan kepada jajarannya sebagai pemimpin harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dan menunjukkan rasa saling menghargai dan mencintai terhadap sesama, hal itu adalah salah satu kunci pembelajaran adab bertindak pada seseorang.

Perkataan Gus Miftah kepada penjual air minum di pengajiannya yang menjadi viral dan gaduh di sosial media menjadikan Gus Miftah melakukan reaksi dengan membuat video permintaan maaf kepada sang pedagang bahwa ucapannya adalah sebuah kesalahan atas dirinya yang tidak menjaga perkataan dan membuat gaduh.

Melalui klarifikasi ini, Gus Miftah berharap dapat redanya kegaduhan ini dan dirinya akan  melakukan evaluasi diri atas apa yang sudah dilakukannya dan Gus Miftah akan menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada si pedagang. Klarifikasi dan bentuk respons dari Gus Miftah patut kita apresiasi, dikarenakan keberanian Gus Miftah mengakui kesalahan dan meminta maaf secara langsung.

Dengan kejadian ini, kita semua harus sadar diri dan berhati-hati dalam menjaga lisan dan perbuatan kita di masyarakat terlebih untuk para pejabat, seperti yang diamanatkan Prabowo bahwa tokoh serta pemimpin yang sejatinya harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, menjaga persatuan bangsa, menjaga stabilitas dan juga bertanggungjawab atas apa yang sudah diperbuatnya. Kejadian ini juga patut diapresiasi karena kedua belah pihak telah saling memaafkan dan tidak menyebar kebencian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun