Mohon tunggu...
Fajri Yanuar
Fajri Yanuar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

berVakansi dan berVespa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Non Blok Prabowo di Tengah Dua Negara Raksasa Amerika dan China

12 November 2024   12:06 Diperbarui: 12 November 2024   12:12 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak awal, Indonesia memiliki prinsip serta langkah politik untuk tidak terikat pada blok negara besar manapun, hal ini tercermin dalam partisipasinya Indonesia dalam Gerakan Non-Blok dan Konferensi Asia-Africa. Langkah ini dinamakan sebagai kebijakan politik luar negeri yang dikenal sebagai prinsip bebas aktif, hal ini telah menjadi bagian dari indentitas nasional sejak proklamasi kemerderaan.

Dalam posisi ini, Indoneisa senantiasa untuk berusaha memainkan peran  sebagai mediator dan penghubung dalam hubungan internasional, serta mendukung pedamaian dunia dan kerja sama global, selain iitu Indonesia juga berkomitmen untuk membangun hubungan baik dengan negara tetangga maupun dunia.

Prinsip ini menunjukkan Indonesia berada dalam kedaulatan dan juga memperlihatkan bahwa Indonesia memperjuangkan kepentingan negara-negara lain di panggung dunia dan yang paling diutamakan yakni uapaya Indonesia menjaga perdamaian abadi.

Saat ini, Indonesia dapat menjadi negara penghubung antara negara-negara besar dan negara berkembang, serta aktif dalam forum-forum Internasional dalam hal kerjasama dan juga Indonesia konsisten mengangkat dioalog soal perdamaian dunia.

Presiden Republik Indonesia ke-8, Prabowo Subianto, diketahui saat ini sedang melakukan kunjungan kerja di beberapa negara diantaranya China, AS, Peru, Brasil, Inggris, dan sejumlah negara Timur Tengah serta menghadiri perkumpulan tingkat tinggi dunia di beberapa seperti KTT APEC dan KTT G-20.

Dengan pendekatan yang seperti itu, Indonesia sangat mungkin akan memainkan peran besarnya yang strategisdi tengah situasi geopolitik global yang dinamis. Dalam perjalanan kunjungan kenegaraan, Indonesia di tangan Prabowo sebagai pemimpin akan lebig kuat memposisikan dirinya di antara dua kekuatan besar dunia yakni Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Adanya kunjungan ke Tiongkok dan langsung menuju AS, terlihat bahwa Prabowo telah memainkan perannya sebagai kepada negara sekaligus diplomat berkelas, Prabowo tampak memahami kondisi psikologi kedua negara yang ingin menjadi sentral bagi banyak negara.

Amerika dan Tiongkok merupakan negara besar yang mengundang Presiden Prabowo berkunjung ke negaranya, dan Prabowo memenuhi undangan tersbut dengan harapan membawa hubungan antar negara tetap baik dan sebagai bentuk penghormatan akan undangan kenegaraan tersebut. Amerika dan Tiongkok akan terus berlomba menjadi negara besar di dunia, dan Indonesia memiliki peluang besar diantara kedua negara besar inidan berpeluang menjadi negara maju.

Momen ini juga dimanfaatkan Prabowo untuk membangun hubungan kerjasama bilateral dan muultilateral yang dimana Indonesia akan berperan aktif dalam dinamika global dan tetap berada pada prinsip politik Bebas Aktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun