Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahilladzi arsala rasulahu bil huda wadinil haqq, liyudzhirahu 'aladdini kullihi, wakafa billahi syahiidaa. Asyhadu alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna muhammadarrasulullah. Allahumma shalli 'ala sayyidina muhammadin wa'ala alihi washahbihi ajma'in. Amma ba'du.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Tanpa rahmat dan kasih sayang-Nya, tidak mungkin kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal afiat. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kepada yang terhormat dosen pengampu mata kuliah Retorika, Bapak Muhammad Firdaus, Lc., MA., Ph.D. serta para pembaca yang dirahmati Allah SWT,
Belakangan ini, sering kali kita mendengar berita tentang berbagai gejolak dunia yang semakin memperumit kehidupan kita. Tantangan dan godaan semakin besar, membuat banyak orang tersesat dalam kebingungan dan kegelisahan. Namun, di tengah keruwetan ini, ada satu pegangan yang tetap kokoh dan tak tergoyahkan: yaitu taqwa. Oleh karena itu, izinkan saya, Muhammad Fajri Rinaldi dari Kessos 2A dengan NIM akhir 20, untuk berbicara sedikit mengenai nasihat taqwa.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 102:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
yâ ayyuhalladzîna âmanuttaqullâha ḫaqqa tuqâtihî wa lâ tamûtunna illâ wa antum muslimûnWahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.
Dari ayat ini, marilah kita memahami makna taqwa. Taqwa bukanlah sekadar ketakutan, namun lebih kepada kesadaran akan kehadiran Allah dalam setiap langkah kita. Taqwa adalah pilar utama dalam memperbaiki hubungan kita dengan Allah SWT. Taqwa inilah yang membangun pondasi yang kokoh dalam kehidupan kita. Taqwa menjaga hati kita agar tetap teguh dalam menghadapi cobaan dan godaan.
Taqwa bukan sekadar rasa takut kepada Allah, tetapi juga mencakup ketaatan, ketundukan, dan kecintaan kita kepada-Nya. Taqwa mengajarkan kita untuk selalu mengingat Allah dalam setiap tindakan dan keputusan yang kita ambil. Dengan taqwa, kita akan senantiasa berhati-hati dan bertindak dengan penuh kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi kita. Inilah yang membuat kita selalu berada di jalan yang benar, meskipun godaan dunia begitu kuat menarik kita ke arah yang salah.
Taqwa akan membimbing kita dalam menjaga hubungan dengan sesama manusia dan membuka pintu kesempurnaan diri. Ketika kita hidup dalam taqwa, setiap tindakan kita menjadi ibadah. Segala sesuatu yang kita lakukan, bahkan yang terkecil sekalipun, dilakukan dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Taqwa membuat kita lebih sabar, ikhlas, dan tawakal dalam menghadapi berbagai ujian hidup.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits:
"اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ"
Artinya: "Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, dan iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik yang dapat menghapusnya, serta bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik." (HR. Tirmidzi)
Hadits ini mengajarkan kita bahwa taqwa harus ada dalam setiap aspek kehidupan kita, di mana pun kita berada. Kita harus selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhi segala bentuk maksiat. Jika kita melakukan kesalahan, kita harus segera memperbaikinya dengan amal shaleh. Selain itu, kita juga harus berusaha untuk selalu berakhlak baik dalam bergaul dengan sesama manusia.
Sebagai contoh, dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita bekerja, belajar, atau bahkan berinteraksi dengan orang lain, kita selalu diingatkan untuk melakukan yang terbaik dengan niat yang tulus karena Allah. Taqwa membuat kita lebih peka terhadap hak dan kewajiban kita sebagai hamba Allah, baik kepada sesama manusia maupun kepada lingkungan sekitar kita.
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:
" إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ"
Artinya: "Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hadits ini mengingatkan kita bahwa kemuliaan di sisi Allah bukan diukur dari harta, jabatan, atau keturunan, melainkan dari ketakwaan kita kepada-Nya. Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha untuk meningkatkan ketakwaan kita agar mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT.
Nasihat terakhir: Taqwa adalah kunci menuju kedamaian sejati. Dalam keadaan dunia yang penuh dengan ujian dan cobaan, taqwa adalah cahaya yang menerangi jalan kita menuju kedamaian hati. Marilah kita memperkuat taqwa dalam setiap langkah kita, karena dengan taqwa, kita tidak hanya mendapatkan keberkahan dalam kehidupan ini, tetapi juga mendapatkan kebahagiaan abadi di akhirat. Semoga Allah senantiasa membimbing kita dalam menjalankan hidup dengan taqwa. Amin.
Hanya sekian yang dapat saya sampaikan. Jika ada kekurangan, saya mohon maaf karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Wabillahitaufik walhidayah.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H