Setiap awal bulan Juni adalah waktu berakhirnya kompetisi Eropa seperti Seria A, Bundesliga, Barclay Premier League, La Liga, setelah itu biasanya jajaran manajemen klub-klub Eropa akan rapat mengevaluasi pencapaian mereka dalam setahun dan siapa saja yang akan dibuang, dipertahankan, siapa manajer yang dipecat dan strategi menambah jumlah fans sebagai salah satu sumber pemasukan.
Tour Friendly Match adalah satu cara menggaet jumlah fans yang banyak, biasanya seperti dicontohkan dalam game simulasi Football Manager 2004-2013 , pihak klub menghubungi sponsor negara pasar potensial fans dari sebuah negara yang padat penduduknya, lalu menyerahkan nego harga dan akomodasi.
Sudah jelas tujuan utamanya bukanlah menjajal kemampuan, tapi sekedar menghibur dan meraih fans lebih banyak lagi dan mengangkat brand-nya lebih terkenal sehingga investor semakin percaya, siapa tak mengenal "brand" Arsenal, Liverpool,AC Milan dari 220 juta pasar potensial yang ada setelah mereka hadir.
Sedangkan bagi negara tujuan tour frendly match adalah ajang mengasah kemampuan menghadapi para pemain berskill tinggi yang pola latihan, asupan, dan fasilitas latihannya juga di atas rata-rata, serta gaji selangit.
Antusiasme pendukung dari kedua keseblasan yang bertanding juga kadang bikin geleng-geleng kepala, kadang saling mencaci-maki antara yang pro dan kontra pssi-kpsi , padahal relevansinya sangat nihil, dan itu tidak akan mengubah apapun karna ini hanyalah tour friendly match, antara "penjual" brand dan "pembeli" brand , kaitannya dengan nasionalisme dan kebanggan sebagai bangsa masih tidak melekat.
Setelah kedatangannya kemaren dipastikan brand Arsenal dan brand Liverpool akan semakin laku dalam pasar Asia Tenggara dengan penduduk sekitar 400 Juta khususnya Indonesia, karena dalam tahun 2013 sampai nanti kedepannya, sepakbola bukanlah melulu urusan olah fisik, 20 orang mengejar bola, tapi adalah mesin industri dan pundi uang, pusat perjudian, dan mengangkat brand dalam dunia politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H