Mohon tunggu...
Fajrin Gobel
Fajrin Gobel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi Agama

Jomblo idealis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suasana Natal dan Toleransi Antaragama

25 Desember 2024   09:27 Diperbarui: 26 Desember 2024   01:11 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari kesadaran akan pentingnya toleransi, teman-teman saya dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bersama Pemuda Muhammadiyah Manado melakukan pengamanan dan penjagaan untuk Umat Kristiani yang sedang melakukan ibadah di beberapa Gereja di Manado.

Adapun IMM Sulut menjadi rumah yang inklusif dan berikan ruang berekspresi kepada mahasiswa Kristen. Dalam pengkaderan Darul Arqom Dasar (DAD) beberapa tahun terakhir selalu diikuti oleh mahasiswa Kristen di Universitas Muhammadiyah Manado (UNIMMAN), dan tahun ini peserta Krismuha lebih banyak ada 21 kader Kristen yang mengikuti DAD.

IMM berikan ruang diskursus yang berbasis interdisipliner dalam mengkaji isu lintas agama, melihat agama bukan sebagai normatif atau doktrinal tetapi, melihat agama secara historis dan sosiologis. Mereka juga di DAD diajarkan Kemuhammadiyaan, ke-IMMan, logika, pengantar filsafat dan analisis sosial. 

Seperti yang dijelaskan di atas toleransi otentik pada sikap yang kedua, belajar agama lain sebagai ilmu pengetahuan. IMMawan dan IMMawati Krismuha diberikan ruang untuk berekspresi, di DAD saat sesi mentoring Krismuha  menyanyikan lagu Kristiani di tengah kader Islam. Direkognisi dalam menjabat sabagai struktur kepengurusan di Komisariat UNIMMAN. Mungkin kedepan IMMawan dan IMMawati Krismuha bisa menjadi Ketua Pimpinan Komisariat, Ketua Cabang dan bahkan Ketua DPD Sulut?

Adapun toleransi menjadi salah satu bagian dari prinsip KBB, penghormatan kepada agama yang berbeda dan memberi ruang dalam kepercayaan yang diyakini.

Wujud dari wacana kebebasan beragama atau berkeyakinan (KBB) dalam tubuh IMM, realisasinya bukan hanya dalam diskursus dalam kelas akan tetapi dengan praktik langsung dalam penjagaan ibadah malam Natal dan sekaligus membuka ruang bagi Krismuha dalam rumah IMM.

Semoga toleransi dalam ikatan terus menumbuhkan toleransi yang otentik bukan toleransi yang hanya sekedar ramuan yang cepat pudar.

Gerakan kecil yang penuh makna ini dikatakan lewat bahasa adalah toleransi dan inklusifisme.

Di Indonesia yang memiliki keberagaman dalam keagamaan, sikap tolerensi harus menjadi jembatan keharmonisan antaragama.

Dengan menjamin kebebasan beragama, pemerintah telah menjadi bagian dari jembatan keharmonisan itu.

Akhir kata, selamat Natal bagi yang merayakan terutama engkau yang beberapa tahun lalu merayakan natal bersama saya. Hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun