Dalam setiap langkah, namamu seperti bayangan yang tak pernah lepas dari pikiranku. Ada rasa yang terus menuntunku pada kenangan, pada janji yang pernah kita bangun bersama, meski kini kau tak lagi berada di sisiku. Perjuangan ini mungkin terasa sia-sia, seakan hanya diriku yang terus melawan arus tanpa tahu apakah akan berlabuh atau karam.
Namun, ada harapan yang menahan semua luka ini---sebuah harapan yang berkata, 'Mungkin suatu hari kau akan kembali.' Dalam setiap doa, aku titipkan namamu, berharap semesta akan mendengar. Mungkin bukan kepastian yang membuatku bertahan, tapi keyakinan bahwa cinta ini lebih dari sekadar menanti.
Aku tahu, perjuangan tanpa balasan bisa membuat lelah, namun hati ini memilih bertahan. Jika harus merelakan mu demi kebahagiaan, mungkin suatu saat nanti aku akan belajar untuk melepaskan mu. Namun, hingga saat itu tiba, biarkan aku tetap berharap, meski hanya dalam diam, meski hanya dalam luka yang kupeluk erat.
_ Beju, November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H