Mohon tunggu...
Fajrin Bilontalo
Fajrin Bilontalo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Gorontalo

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengapa Uang Rp 100.000 Terasa Sama Dengan Rp 1.000? Ternyata Ini Penyebabnya

10 Oktober 2024   09:54 Diperbarui: 10 Oktober 2024   10:21 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada masa lalu, Rp 1.000 mungkin bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, dengan perubahan gaya hidup, muncul banyak kebutuhan baru yang sebelumnya tidak ada, seperti penggunaan gadget, internet, dan berbagai layanan digital. Kebutuhan-kebutuhan ini menuntut lebih banyak pengeluaran, sehingga uang yang kita miliki tampak lebih cepat habis.

Kehidupan modern juga menciptakan standar baru di mana nominal besar seperti Rp 100.000 hanya cukup untuk beberapa kebutuhan saja. Ini membuat uang yang seharusnya bernilai lebih besar menjadi tampak kecil dibandingkan tuntutan gaya hidup yang semakin meningkat.

Daya Beli dan Realita Ekonomi

Daya beli adalah seberapa banyak barang dan jasa yang bisa kita beli dengan sejumlah uang. Daya beli uang kita mengalami penurunan akibat inflasi yang terus-menerus. Ini berarti, meskipun nilai nominal uang seperti Rp 100.000 tetap sama, jumlah barang yang dapat kita beli dengan uang tersebut semakin sedikit. Secara tidak sadar, kita mulai menganggap bahwa Rp 100.000 kini memiliki nilai yang sama seperti Rp 1.000 pada masa lalu.

Perubahan ini begitu halus sehingga seringkali kita tidak menyadarinya, hingga akhirnya kita menghadapi kenyataan bahwa dengan Rp 100.000, kita hanya bisa membeli sebagian kecil dari apa yang dulu bisa kita dapatkan dengan uang jauh lebih sedikit.

Pada kesimpulannya, fenomena ini menunjukkan bagaimana inflasi dan perubahan gaya hidup memengaruhi persepsi kita terhadap nilai uang. 

Uang Rp 100.000, yang dulunya dianggap bernilai tinggi, kini sering kali terasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian. Secara tak sadar, kita mulai membandingkan uang ini dengan Rp 1.000 di masa lalu, karena daya beli dan persepsi kita terhadap nilai uang telah berubah.

Untuk menghadapi kenyataan ini, penting bagi kita untuk memahami mekanisme inflasi dan bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan kita. Dengan demikian, kita bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menjaga daya beli kita di tengah perubahan ekonomi yang terus berjalan.

Penulis: Fajrin Bilontalo 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun