Mohon tunggu...
Fajrin Bilontalo
Fajrin Bilontalo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ia Tak Terlihat, Namun Ia Ada, Akankah Adam Smith Pemenangnya?

30 September 2024   22:50 Diperbarui: 1 Oktober 2024   01:53 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Andi mengangguk antusias. "Tentu saja! Lihat saja dalam pemilu lokal atau nasional. Ada banyak kekuatan yang tidak terlihat di balik layar. Ada para pengusaha yang mendukung calon tertentu, ada tokoh masyarakat atau ulama yang memberikan dukungan politik. Semuanya tidak selalu tampil di depan publik, tapi mereka mempengaruhi siapa yang akhirnya menang dan siapa yang kalah."

Man'uth menambahkan, "Dan kita, sebagai masyarakat, mungkin hanya melihat permukaannya saja---kampanye, debat, dan janji-janji. Padahal di balik itu semua, ada banyak Invisible Hand yang bekerja menggerakkan dinamika politik tanpa kita sadari."

Seiring malam semakin larut, diskusi di warkop semakin dalam. Meski kopi hampir habis, obrolan mereka masih terus mengalir. Mereka membahas bagaimana dalam politik, seperti dalam ekonomi, sering kali kepentingan-kepentingan tersembunyi yang menentukan jalannya peristiwa.

"Pada akhirnya," kata Andi sambil menyesap kopi terakhirnya, "politik, seperti pasar, diatur oleh kekuatan-kekuatan tak terlihat. Jika kita bisa menyadari hal ini, kita akan lebih kritis dalam melihat setiap gerakan politik, baik lokal maupun nasional."

Man'uth setuju, "Ya, mungkin kita bisa memahami politik lebih baik dengan melihatnya sebagai pasar kepentingan, di mana semua orang berusaha mengejar tujuan mereka sendiri. Dan seperti Invisible Hand dalam ekonomi, semua gerakan itu akhirnya berujung pada keseimbangan, atau kadang, kekacauan yang tidak kita lihat secara langsung."

Malam ini, diskusi di kedai kopi tersebut membuka mata mereka. Teori Invisible Hand Adam Smith, yang awalnya hanya tentang ekonomi, ternyata juga relevan dalam dunia politik. Kepentingan pribadi, ambisi, dan kekuatan yang tidak selalu tampak di permukaan, semuanya berperan dalam menggerakkan roda kekuasaan.

"Siapa sangka, teori ekonomi bisa menjelaskan banyak tentang politik?" ucap Beju sebelum mereka beranjak pulang. "Dan mungkin, itulah yang perlu kita pahami lebih dalam tentang dunia di sekitar kita---bahwa sering kali, yang tidak terlihat justru yang paling menentukan."

Malam semakin larut, namun warkop masih dipenuhi dengan suara obrolan dan tawa. Diskusi mereka tentang teori Invisible Hand dan politik meninggalkan kesan mendalam bahwa di balik setiap kekuasaan, selalu ada tangan-tangan yang tidak terlihat, menggerakkan peristiwa, tanpa kita sadari.

Penulis: Fajrin Bilontalo 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun