Mohon tunggu...
Fajrin Bilontalo
Fajrin Bilontalo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Gorontalo

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cape Itu Menyenangkan

30 Agustus 2024   01:48 Diperbarui: 30 Agustus 2024   02:16 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: merdeka.com

Ada kalanya langkah kaki terhenti di tengah perjalanan yang panjang. Di saat matahari mulai condong ke barat, dan bayang-bayang diri memanjang, kita merasakan kelelahan yang menggerogoti.

Tubuh ini seakan memberat, kaki yang tadinya kuat menapaki, kini mulai merintih dalam diam.

Namun, di antara setiap hembusan napas yang berat itu, ada sesuatu yang terasa aneh. Sebuah kesenangan yang tak terjelaskan, seakan-akan lelah ini bukanlah beban, melainkan teman setia.

Cape itu menyenangkan, teman... Karena setiap tetes keringat yang jatuh adalah bukti nyata dari usaha kita. Setiap otot yang tegang, setiap tarikan napas yang serasa menghimpit dada, adalah pengingat bahwa kita hidup, bahwa kita berjuang.

Cape itu menyenangkan, seperti bunga yang mekar setelah lama menunggu hujan, seperti laut yang tenang setelah badai berlalu. 

Sebab, setiap rasa lelah adalah simfoni kehidupan, nada-nada rendah yang melengkapi irama kegembiraan. 

Di dalam cape itu, teman.. kita menemukan kebebasan. Kebebasan untuk merasakan, kebebasan untuk berhenti sejenak, melihat apa yang sudah dicapai, dan melangkah lagi dengan semangat baru.

Dalam cape itu, kita menemukan bahwa hidup ini bukan hanya tentang tujuan akhir, tetapi juga tentang perjalanan itu sendiri. 

Lelah adalah bagian dari proses, sebuah tanda bahwa kita telah melangkah sejauh ini. Dan dalam cape itu, kita menemukan kebahagiaan kecil yang tersembunyi, kebahagiaan yang hanya bisa ditemukan ketika kita berhenti sejenak, menutup mata, dan mendengar suara hati yang berkata, "Ini bukan akhir. Ini hanya jeda."

Cape itu menyenangkan, karena di balik rasa letih itu, ada harapan yang selalu menunggu di ujung jalan. Harapan bahwa setelah kelelahan ini, kita akan menemukan kekuatan baru, semangat baru, dan cinta yang lebih dalam terhadap hidup. Cape itu menyenangkan, karena itu berarti kita masih di sini, masih berjalan, masih berjuang untuk apa yang kita cintai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun