Malas cari tahu, malas turun dan melihat langsung apa yang bangsa ini derita. Faktanya, teman kita si buggy boy yang tamatan SMA ini saja mengerti masalah Indonesia. Sekarang, no matter what who you are, memahami bangsa kita dan kondisi nyatanya adalah fardu ain. Apakah kesadaran itu sudah mulai ditegakkan?
Jawabnya sudah, as you can see, even emak-emak yang biasanya nempel banget image ga ngerti politik, taunya sinetron doang aja sudah menentukan sikap bahwa kita butuh perubahan lewat pemimpin yang tidak menghianati realitas. Mungkin emak-emak sadar karena sudah banyak yang main sinetron didunia nyata. Ssssssttthh.. lagi  mau soting. If you know what I mean.
Then, kenapa sekaligus menyakitkan? Karena kondisi yang anak itu sampaikan adalah nyatanya kita sekarang. Kita tidak sedang baik-baik saja, ditambah lagi pucuk tertinggi negeri ini gemar sandiwara dengan itu. Mengkhianati realitas, menghianati intelektualitas. Dan kalau kata Pak Prabowo elite dan cendikiawan yang melakukan itu akan dikutuk oleh sejarah.
Bagus ko, baik kok, maju kok, berani-beraninya ngomong semetara masih ada sauadara kita yang kelaparan, masih aja ada saudara kita yang untuk air bersih saja susah, dan masih banyak dari kita yang mau berpendapat aja dikekang, masih aja anak bangsa yang mau diskusi malah dpresekusi. Apa itu tujuan kita bernegara setelah 73 kali upacara kemerdekaan?
Pak kami dijajah pak. Kata-kata pemuda itu pada pak Prabowo mewaliki aku dan banyak anak Indonesia diluar sana yang memilih tidak cengeng dan menikmati tipu daya karena terlalu memuja.
Rasanya aku pengen ada disana dan lihat moment yang menurut ku jadi salah satu yang tercatat dalam sejarah keasadaran yang muda, tak hanya untuk dia dan sekarang, tapi kesadaran itu menyumbang apa yang adik-adik kita,anak-anak ki.ta nanti dimasa depan nikmati dan hadapi sebagai Indonesia Aseli. Yang bila kita tetap melanjutkan system ini membuat Indonesia terus lemah dan terus miskin, sebuah kondisi yang tidak pantas di alami bangsa sekaya kita.
Gitu deh. Kalau ada yang penasaran sosok the buggy boy ini, like me, ntar kalau di Soeta naik buggy tanyain, Â mas yang pernah nyetirin pak Prabowo bukan? Kalau nemu ajak tos dulu, kita satu gelombang.
See ya happy people...
2019 Prabowo Presiden   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H