Mohon tunggu...
Muhammad Fajrin
Muhammad Fajrin Mohon Tunggu... Guru - Manusia Biasa

Saya hanyalah seorang mahasiswa yang masih belum bisa menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keterlibatan Orangtua terhadap Pendidikan Anak

18 Juni 2017   15:05 Diperbarui: 18 Juni 2017   15:23 2788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa ini, di zaman yang semakin berkembang, baik dalam segi teknologi, ekonomi, pekerjaan, dan bidang lainnya. Sebagai orang tua, di zaman yang penuh dengan tekanan dan persaingan ini, kita mungkin sering berfokus pada materil untuk mencukupkan kebutuhan anak. Kita bekerja sekeras-kerasnya, baik suami ataupun istri, demi memenuhi kebutuhan anak. 

Tapi apakah kita tau bahwa kebutuhan anak bukan hanya itu saja. Mereka masih kecil. Mereka butuh bimbingan dari orang-orang terdekatnya, yaitu kita, sebagai orang tua, baik sekarang ataupun nantinya. Maka dari itu, saya membuat artikel ini, sebagai tugas mata kuliah teori kurikulum dan bimbingan dan juga sebagai refleksi diri, agar lebih terlibat dalam proses pendidikan anak yang tentunya bisa bermanfaat untuk anak kita sendiri, dan bahkan sekolah.

Keterlibatan orang tua atau parental involvement belum terlalu banyak yang membahas ini secar menyeluruh. Pembahasan mengenai konsep ini bisa dibilang tidak baru-baru amat, namun jika mencari buku yang membahas ini, maka yang muncul adalah buku-buku yang diterbitkan di abad 21. Konsep ini muncul didasarkan pada kesadaran para guru di tahun 1990an yang menyadari bahwa mereka tidak bisa mengajar anak-anak dengan efektif untuk memenuhi potensi mereka kecuali dibantu dengan orang tua (Epstein; Hoover-Dempsey, Walker, & Jones; dalam Jeynes, 2011, hal. 17). Di dalam riset tersebut ditemukan orang tua menjadi pengaruh utama pendidikan anak bahkan sejak dari pendidikan anak usia dini.

 Keterlibatan orang tua mempunyai arti yang berbeda-beda. Ada sudut pandang tradisional ada pula sudut pandang modern. Pendekatan keterlibatan orang tua yang tradisional lebih menekankan kepada apa yang orang tua bisa lakukan terhadap sekolah. Pendekatan tradisional contohnya seperti membantu mengerjakan pr anak, pertemuan orang tua dan guru, komite sekolah, dan menjadi relawan (Latunde, 2017, hal. 10). Pendekatan tradisional ini kalau dilihat lebih kepada permintaan sekolah untuk meminta orang tua terlibat demi kepentingan sekolah itu sendiri.

Jeynes mempunyai pandangan lain. Baginya, keterlibatan orang tua bukan hanya berada pada bagian situ saja. Ada hal yang lebih luas lagi. Jeynes (dalam Latunde, 2017, hal. 10) mengemukakan bahwa keterlibatan orang tua adalah sesuatu yang membutuhkan waktu lebih dan mempunyai dampak yang lebih besar terhadap peserta didik dibandingkan tradisional. Menurutnya, hal ini cenderung lebih menekankan kepada budaya kultural dan sosial dan mengidenifikasi keterlibatan di rumah dan sekolah, seperti pemodelan, dorongan, komunikasi berisi nilai pendidikan, pengambilan keputusan bersama, dan bentuk keterlibatan yang tidak didominasi orang tua lainnya.

Disebutkan bahwa dalam riset yang dilakukan di Hong Kong oleh Ho & Kwong (2013, hal. 146), secara keseluruhan menyebutkan bahwa keterlibatan orang tua mempunyai pengaruh signifikan terhadap pencapaian prestasi akademik anak. Bentuk kontribusi yang dirasa paling berpengaruh adalah, modal kultural, komunikasi orang tua dan buku-buku di rumah. Modal kultural menjadi bentuk kontribusi terkuat yang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi akademik anak.

Maka dari itu, kita sebagai orang tua, calon orang tua, guru, calon guru, ataupun lainnya patut menyadari era yang semakin berkembang ini. Dimana guru tidak bisa lagi mengontrol dan menjadikan murid peserta didik yang mencapai potensinya sepenuhnya. Perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, terutama orang tua sebagai lingkungan pertama sang anak untuk memberikan beberapa kontribusi terhadap anak, baik itu budaya yang positif ataupun bantuan materil yang bisa menopang pendidikan anak. Tidak lupa pula untuk menjaga komuikasi dengan pihak sekolah. Kontribusi kita terhadap anak, secara tidak langsung memberikan dampak positif juga terhadap sekolah, seperti peningkatan prestasi, kemudahan guru dalam membimbing, serta suasana sekolah yang lebih menyenangkan.

REFERENSI

Ho, E. S.-C., & Kwong, W.-M. (2013). Parental involvement on children's education : what works in hong kong. Singapore: Springer.

Jeynes, W. (2011). Parental involvement and academic success. Oxon: Taylor & Francis.

Latunde, Y. C. (2017). Research in parental involvement : methods and strategies for education and psychology. New York: Springer Nature.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun