Mohon tunggu...
Muhammad Nofal Zafran
Muhammad Nofal Zafran Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

One love

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Masyarakat dan Peremuan

28 Oktober 2024   10:15 Diperbarui: 28 Oktober 2024   10:17 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mengatasi tantangan ini, edukasi mengenai kesetaraan gender dan hak perempuan perlu ditingkatkan. Dengan keterlibatan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan para pemimpin lokal, edukasi ini diharapkan dapat mengubah pandangan konservatif yang selama ini menghambat perempuan dalam berkarya dan berkontribusi.

Kolaborasi Berbagai Pihak untuk Mewujudkan Kesetaraan

Pemberdayaan perempuan membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat itu sendiri. Banyak perusahaan kini mengarahkan program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka untuk mendukung pemberdayaan perempuan dengan menyediakan pelatihan kerja, beasiswa, dan pendampingan bisnis.

Di sisi lain, pemerintah terus memperkuat regulasi yang mendukung keterwakilan perempuan dalam bidang politik dan bisnis. Dengan kebijakan afirmatif berupa kuota keterwakilan perempuan di parlemen, perempuan kini memiliki ruang yang lebih besar untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berdampak luas bagi masyarakat.

Membangun Masyarakat yang Mandiri dan Setara

Pemberdayaan masyarakat dan perempuan adalah langkah penting dalam membangun masyarakat yang mandiri, sejahtera, dan adil. Melalui kemandirian ekonomi, akses pendidikan, serta dukungan kebijakan yang berpihak pada kesetaraan, perempuan Indonesia diharapkan dapat berkontribusi secara optimal dalam membangun negeri.

Kesetaraan bukan hanya sekadar hak, tetapi juga potensi untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat. Dengan sinergi dari seluruh elemen, kita dapat menciptakan masyarakat yang inklusif, di mana perempuan dan laki-laki dapat tumbuh dan berkembang bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun