Mohon tunggu...
fajril aminmustofa
fajril aminmustofa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN KHAS JEMBER

suka editing foto dan video

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Upacara Ritual Adat Kebo-Keboan di Banyuwangi

4 November 2021   08:23 Diperbarui: 4 November 2021   08:39 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Persiapan Upacara Kebo-Keboan

Upacara tradisi Kebo-keboan terdiri dari serangkaian acara. Satu pekan sebelum penyelenggaraan upacara, masyarakat Dusun Krajan, Desa Alasmalang kompak melakukan kegiatan membersihkan lingkungan dusun dan rumah masing-masing. Sehari sebelum pelaksanaan, giliran ibu-ibu yang berkumpul untuk menyiapkan sejumlah sesaji. Mulai dari tumpeng, kinang ayu, air kendi, ingkung ayam, aneka jenang, dan lain sebagainya.

Selain itu, mereka juga mempersiapkan perlengkapan upacara seperti pacul, pitung tawar, beras, pisang, kepala, bibit tanaman padi, singkal, pera, dan sejenisnya. Selain digunakan untuk keperluan selamatan, sesaji yang sudah siapkan juga akan ditempatkan di setiap sudut perempatan jalan di Dusun Krajan. Malam hari menyelang upacara Kebo-keboan, giliran para pemuda dusun yang beraksi. Mereka bertugas menyiapkan palawija, tebu, ketela pohon, dan lain-lain. Tanaman yang sudah disiapkan para pemuda dusun akan ditanam di sepanjang jalan Dusun Krajan. Selain itu, para pemuda dusun juga harus menyiapkan bendungan. Bendungan ini fungsinya untuk mengairi tanaman yang baru ditanam.

4. Wujud Kebo-Keboan

Kerbau jadi-jadian di Dusun Krajan ini setiap tahunnya dipilih oleh pemuka adat setempat. Jumlah orang yang dipilih untuk menjadi kerbau jadi-jadian selalu sama setiap tahunnya. Ini salah satu hal yang membedakan tradisi Kebo-keboan di Dusun Krajan, Desa Alasmalang dengan tradisi Keboan di Desa Aliyan. Kerbau jadi-jadian di Dusun Krajan mengenakan tanduk dan melumuri sekujur tubuhnya dengan cairan hitam yang terbuat dari campuran oli dan arang. Ketika sampai di area persawahan, tingkah laku kerbau jadi-jadian ini mirip dengan hewan kerbau. Mereka membajak sawah, atau berkubang di lumpurnya.

Sementara Dewi Sri menabur benih padi di area persawahan. Benih inilah yang kemudian diperebutkan oleh para peserta tradisi adat Kebo-keboan. Selain sebagai penolak bala atau bencana, benih ini dipercaya akan mendatangkan keberuntungan dan berkah. Di area persawahan ini tidak jarang kebo-keboan bergulat dengan warga yang berebut benih padi. Kendatipun demikian, perilaku kebo-keboan ini tidak sampai melukai warga. Segala tingkah laku kebo-keboan berada dalam pengawasan seorang pawang. Pawang ini jugalah yang nantinya akan berperan menyadarkan kerbau jadi-jadian dari peristiwa kesurupan yang biasanya terjadi dalam upacara tradisi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun