Mohon tunggu...
Fajri Mursalin
Fajri Mursalin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Fajri Impezza, Mahasiswa Universitas Negeri Makassar. Sebagai Mahasiswa, ia aktifndalam berbagai organisasi yang dianggapnya sebagai wadah untukmenyalurkan fungsinMahasiswa itu. Himpunan Mahasiswa Islam, Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa (IPPM) Pangkep serta beberapa organisasi lainnya. Motto "Jangan pikirkan apa yang kau dapatkan, tapi lakukan apa yang dapat kau berikan. Meskipun menurutmu itu tak berarti banyak." Kata Bijak "Mahasiswa agen perubahan, bernafas dengan kebenaran, melangkah dengan darah perjuangan dan bertindak atas keadilan. Jangan Kau cabut badik itu, saat kau ragu untuk menikam penghianat depan matamu"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

G 30 S PKI, Siapakah Dalang Kerusuhnnya?

2 Oktober 2014   06:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:42 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BADIK- Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau dikenal G 30 S PKI merupakan sebuah noda sejarah berdirinya bangsa ini. Kerusuhan yang terjadi akhir bulan september itu menelan korban penculikan dan pembunuhan jenderal serta pembantaian anggota PKI. Tapi, pertanyaan yang serius ata sejarah kelam bangsa ini adalah 'Siapa Dalang Kasus ini?". Benarkah ini adalah PKI yang melakukan pemberontakan? Lalu apakah dengan kisah masa lalu itu anak cucu anggota PKI harus didiskriminasi dalam kegiatan bernegara kita?


PKI, apakah hanya sebuah nama?
Komunisme adalah faham yang mendasari PKI. Aliran berfikir yang disandarkan pada gagasan-gagasan Karl Marx dalam melakukan perlawanan untuk mewujudkan masyarakat yang berkeadilan sosial. Komunisme biasa juga disebut Marxisme. gerakan sosialis yang disebutkan didalangi oleh karl Marx telah menumbuhkan perlawanan pada negara-negara yang dijajah untuk melepaskan diri dari kolonialisme, melawan Kapitalis yang menyedot kekayaan alam untuk kepentingan mereka saja.
Marsxisme kemudian menyebar bak virus ke berbagai negara dan dipelajari serta dimodivikasi oleh banyak bangsa dalam mewujudkan perlawanan terhadap penjajahan. Dan adalah Bung Karno muda yang kemudian belajar dan mengerti bahwa ini adalah gagasan yang tepat untuk menumbuhkan semangat perlawanan di Indonesia.
PKI adalah Partai Komunis Indonesia yang diakui oleh Negara pada waktu itu. Bahkan Founding Father kita, Bung Karno adalah orang yang menganut faham sosialis. Dan tak bisa dipungkiri bahwa Negara ini berdiri dalam ideologi NASAKOM yang jauh sebelumnya menjadi roh perjuangan bagi rakyat yang kemudian membentuk negara Indonesia. Nasionalis, Agamis dan Komunis (NASAKOM) adalah penyatuan tiga konsep faham yang ada di Indonesia pada waktu itu dimana dinilai oleh Bung Karno sebagai gagasan perjuangan melawan kolonialisme.
Akhirnya NASAKOM mampu menyatukan perjuangan tanpa melihat perbedaan suku, agama dan budaya. Disitulah perjuangan terintegrasi dan membawa pengakuan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Setelah terbentuknya negara maka tri konsep ini kemudian berafiliasi menjadi Partai Politik yang diakui oleh Negara. Partai Nasional Indonesia (PNI) sebagai perwakilan faham Nasionalis, Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) sebagai perwakilan islamis dan Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai perwakilan dari Komunisme. Ini fakta yang jelas bahwa PKI dalam hal ini memiliki sumbangsi besar bagi Indonesia.

Siapa Dalang G 30 S PKI?
Komunisme adalah lawan dari Kapitalisme. Semangat sosialis yang ada di dalamnya adalah kekuatan yang ditakuti oleh kaum kapitalis. Sehingga faham komunisme yang coba berkembang dimanapun akan selalu menjadi musuh bagi kapitalis, tak terkecuali di Indonesia. Negara yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) melimpah sehingga silih berganti bangsa-bangsa datang ingin menjajahnya. Sebut saja, Portugis, Belanda dan Jepang yang secara de vacto resmi menjajah Indonesia untuk mengeruk SDAnya. Bahkan meskipun hari ini Indonesia menyatakan diri merdeka masih tetap saja kaum kapitalis datang menjarah SDA yang masih berlimpah ruah di negara ini.
Dengan adanya fakta tersebut, maka bagi saya G 30 S PKI adalah sebuah sejarah kelam yang merupakan noda sejarah bagi perkembangan bangsa ini. Skenario Gerakan 30 September yang penuh intrik dan konspirasi telah berhasil membenturkan negara dengan masyarakatnya yang pada akhirnya membuat dua kubuh ini saling menyalahkan satu sama lain.
Konspirasi ini akhirnya berhasil mencapai tujuannya dengan dianggapnya PKI dengan faham komunisnya berbahaya dan terlarang di negara ini. Bahkan pentolan PKI bersama seluruh anggotanya dianggap bertanggung jawab atas penculikan dan pembunuhan jenderal-jenderal hingga mereka berhak untuk dibantai oleh negara. Dan atas kasus itu pula maka seluruh anak cucu keturunan dari anggota PKI mendapat perlakuan diskriminasi oleh Negara yang diatur oleh Undang-undang.
Jadi, adalah sangat arif jika sejarah bangsa ini yang menuduh PKI sebagai dalang kerusuhan Gerakan 30 September dikaji kembali. Karena sangat memungkinkan noda sejarah ini telah salah di alamatkan kepada PKI yang notabene telah memberi sumbangsi besar pada tegaknya perlawanan negara ini baik sebelum kemerdekaan sampai pada awal kemerdekaan dan terbentuknya negara.
Oleh karena faktanya adalah komunisme tak pernah setuju dengan faham kapitalisme yang memberikan keuntungan SDA pada pemilik modal saja. Maka sangat memungkinkan dalang kerusuhan G 30 S PKI adalah mereka yang memiliki kepentingan besar bagi kepemilikan SDA di negara ini yang ingin menghilangkan ancaman perlawanan dari kaum sosialis. Dan tentu sangat mudah menebaknya, ia adalah Amerika Serikat yang telah menguasai banyak SDA di negara ini lewat penanaman modalnya. Dan tentu saja, akan selalu ada orang yang bekerja untuk Amerika dari bangsa kita sendiri dalam melancarkan konspirasi kerusuhan G 30 S PKI yang berujung pada pelimpahan kesalahan terhadap PKI dan ideologinya.

[Berandai] Apa Jadinya Jika PKI Bebas dari Tuduhan?
Ini hanya gagasan liar saja dari benakku. Berandai bahwa jika kerusuhan itu tak menuduh dan menyudutkan PKI maka sejarah bangsa ini akan berbeda. Faham NASAKOM sebagai roh perjuangan bangsa akan tetap hidup dan dikenang sebagai kebanggaan oleh tiap generasi. Komunisme sebagai akar sejarah perjuangan akan membuahkan perlawanan di tiap era untuk menolak dominasi Kapitalis.
Mungkin sejarah bangsa ini akan berbeda dan menjadi bangsa yang besar. Lirik saja China dan Rusia yang sampai hari ini tetap mempertahankan faham komunis di negaranya. Mereka adalah negara yang masuk dalam hitungan Amerika Serikat sebagai rival. Tidak seperti Indonesia yang dalam hitungan Amerika Serikat sebagai modal.
Semoga saja bangsa ini ingin melirik kembali sejarah dan meperbaiki benang-benang sejarah yang kusut untuk merajut kembali akar sejarah perjuangan bangsa. NASAKOM, tri ideologi yang telah membuktikan layak diadopsi bangsa Indonesia dan dengannya telah membuat bangsa ini mengusir penjajah dan menyatakan diri merdeka.

PKI, maafkanlah bangsa ini yang telah menodaimu sebagai dalang dari kerusuhan 30 September. Maafkanlah bangsa ini yang telah tega menghapuskanmu dari Bumi Pertiwi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun