Mohon tunggu...
Fajri Ilham Syahbani
Fajri Ilham Syahbani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menyukai alam, olahraga, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya untuk Berdakwah di Era Masyarakat Online

22 Juni 2024   13:23 Diperbarui: 22 Juni 2024   13:36 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Syamsul Yakin dan Fajri Ilham Syahbani

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tak bisa dipungkiri dai juga merupakan bagian dari anggota masyarakat online. Dai bisa dengan mudah dan cepat berbagi pesan dakwahnya melalui blog, media sosial konvergensi, wikipedia, forum, dan dunia virtual lainnya yang dilayani dan difasilitasi provider internet.

Dai sebagai anggota masyarakat online dapat ikut serta dalam perang narasi. Kalau secara konvensional dai melakukan perang narasi secara tatap muka, akan tetapi pada era masyarakat online seperti saat ini perang narasi dapat dilakukan lebih efisien yaitu secara tatap maya dengan memainkan dua ibu jari saja yang dapat dilakukan kapanpun dan di manapun selama tempat tersebut terdapat jaringan internet. 

Perang narasi dalam dunia dakwah online adalah aktivitas virtual dai untuk mengungkapkan gagasan dan gerakan untuk menyeru masyarakat online untuk menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya. Dikatakan perang narasi karena konten yang berseberangan dan menyimpang begitu banyak menyerbu masyarakat online. 

Agar sukses dalam menyeru, mengajak, dan memengaruhi opini masyarakat online ada sejumlah kiat, teknik, tips, atau trik yang harus dilakukan oleh dai. Pertama, ketika berselancar melalui platform apapun, dai harus mampu "mengaduk-aduk" perasaan masyarakat online, seperti sedih, gembira, responsif, marah. 

Adapun untuk konten vidio agar yang disampaikan menarik dan tidak membosankan, durasi disarankan tak lebih dari tiga menit dengan resolusi dan rasio aspek video yang direkomendasikan pakar komunikasi. Jika diperlukan berilah teks singkat untuk memberitakan sedikit gambaran atas konten tersebut (caption), dan hendaknya menggunakan bahasa baku.

Itulah aspek keahlian khusus multimedia dimana seorang dai paling tidak memahaminya secara global. Aspek lain dari konten, baik teks dan gambar hendaknya berbasis data, riset, dan terhindar akan hoax. Dari sini masyarakat online akan memberi respect (penghormatan) dan kepercayaan karena dai dianggap berwawasan multidisipliner.

Kedua, masyarakat online yang menjadi objek narasi dai dapat dipastikan berbeda manhaj dan mazhab dalam Islam. Atau dalam konteks sosial-politik, masyarakat online berbeda ormas dan afiliasi politik. Untuk itu teks dan gambar yang dishare harus inklusif, toleran, dan moderat.

Saat ini dai moderat, cerdas, toleran, dan inklusif, umumnya memiliki pengikut atau follower (instagram dan tik tok), tweeps (twitter atau X), subscriber (youtube), teman (facebook) yang banyak dan disenangi. Dai tidak boleh gabut menjadi anggota masyarakat online.

Ketiga, untuk itu di zaman modern seperti saat ini dai haruslah memiliki akun resmi media sosial seperti whatsapp, instagram, facebook, tiktok, telegram, twitter, dan lain-lain yang dianggap populer. Untuk menjaga keamanan semua akun itu dari hal yang tidak diinginkan, dai harus mempunyai kata sandi (password) rahasia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun