Mohon tunggu...
Fajriatussyafaah
Fajriatussyafaah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication

Panggil aku shesha cantik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Riwayat Hidup Sebelum Meninggalnya Algojo Koruptor: Artidjo Alkostar

1 Maret 2021   17:45 Diperbarui: 1 Maret 2021   18:11 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pergi tiba-tiba

Artidjo diketahui masih tampak prima dalam menjalankan pekerjaan sebagai anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat, 26 Februari 2021, di Gedung Anti-Corruption Learning Center (ACLC) KPK, Kuningan, Jakarta Selatan. Namun, pada Minggu siang, sekitar pukul 14.00 WIB, Dilansir dari kompas.com, sopir Artidjo menghubungi ajudan karena kamar Artidjo di Apartemen Springhill Terrace Residence Tower Sandalwood, Lantai 6 No 6-H tidak bisa dibuka. Lalu saat didobrak, Artidjo ditemukan sudah tidak sadarkan diri dan kemudian dinyatakan telah meninggal. Jenazah Artidjo lalu dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta. Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan, Artidjo meninggal dunia karena sakit jantung dan paru-paru.

Anas urbaningrum seorang tersangka yang kasusnya pernah di urus oleh sesosok Artidjo Alkostra sempat berbicara bahwa ia suatu saat sangat ingin untuk bisa takziyah serta ikut menyolatkan kematian dari Artidjo Alkostra, meskipun Anas Urbaningrum termasuk seorang narapidana yang pernah dilipat gandakan masa hukumannya oleh sosok Artidjo Alkostra tapi dia tak marah atau merasa kecewa dengan keputusan beliau, Anas justru menganggap bahwa Artidjo adalah sesosok orang yang kredibel

Anas juga pernah menulis tweet di akun twitternya yang berisi “semoga kelak sempat bertakziyah dan menyolatkan ketika pak Artidjo wafat” ternyata secara fisik Anas tidak bisa datang untuk bertakziyah, hanya bisa menyolatkan secara sholat ghaib

Kehilangan sang penjagal koruptor

Menko polhukam mahfud MD menyampaikan duka citanya yang mendalam atas kehilangannya seorang algojo para koruptor yang kini menjabat sebagai hakim agung dan juga dewan pengawas KPK yang tak pernah segan-segan untuk menjatuhkan hukuman yang sangat berat kepada siapapun yang berani melakukan korupsi sebesar 1 rupiah saja

Menko Polhukam Mahfud MD juga sempat menuliskan atas rassa duka citanya kehilangan seorang algojo para koruptor dalam tweet di akun twitternya

"Kita ditinggalkan lagi oleh seorang tokoh penegak hukum yg penuh integritras".

"Mantan hakim agung Artidjo Alkostar yg kini menjabat sbg salah seorang anggota Dewan Pengawas KPK telah wafat siang ini (Minggu, 28/2/2021). Inna lillah wainna ilaihi raji’un. Allahumma ighfir lahu," tulis Mahfud di akun media sosial twitter miliknya

Mahfud menyebut bahwa Artidjo Alkostar adalah seseorang yang menginspirasinya untuk berkecimpung di dunia akademisi dan hukum.

 "Thn 1978 Artidjo menjadi dosen sy di FH-UII. Dia jg yg menginspirasi sy menjadi dosen dan menjadi aktivis penegakan hukum dan demokrasi. Pada 1990/1991 saya dan Mas Artidjo sama2 pernah menjadi visiting scholar (academic researvher) di Columbia University, New York. RIP, Mas Ar," tulis Mahfud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun