Mohon tunggu...
Fajriano KurniaPradika
Fajriano KurniaPradika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya menyukai pemikiran kritis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Dituntut untuk Mampu Beradaptasi dengan Kondisi Covid-19

19 September 2022   13:52 Diperbarui: 19 September 2022   14:03 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Virus Corona atau COVID-19  merupakan jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia melalui udara. Covid-19 begitu cepat menular dari satu manusia ke manusia lainnya dan susah untuk dicegah penyebarannya. Jumlah korban terjangkit virus corona dan angka kasus kian meningkat dari hari ke hari. Covid-19 juga banyak menyebabkan kerugian pada berbagai sektor dari yang terkecil hingga terbesar dan terjadi di semua daerah Indonesia. 

Mulai dari wisata, Perusahan, transportasi, pendidikan, perekonomian negara, toko kelontong sampai pedagang kaki lima. Tapi sekarang pemerintah telah gencar dalam melakukan vaksinasi menyeluruh dari muda hingga tua. Ini bertujuan untuk membangun imunitas tubuh menjadi kebal terhadap Covid-19 dan mampu beradapatasi dengan keadaan baru.

Melansir data Satgas Covid-19, sampai dengan Senin (19/9), sekitar 6.408.806 kasus positif Corona.  Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona sebanyak 6.223.056 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia sebanyak 157.892 orang.

Jika di tahun 1998 Indonesia mengalami krisis moneter, di tahun 2020 Indonesia kembali merasakan krisis yakni krisis masker. Meningkatnya kasus covid-19 dari hari ke hari membuat seluruh masyarakat Indonesia harus menerapkan protocol kesehatan. 

Yang salah satunya adalah penggunaan masker, Pada awalnya masker yang dianjurkan oleh kemenkes adalah masker medis. Karena dianggap lebih mampu mengurangi resiko tertular virus corona. Momentum ini merupakan lahan yang dimanfaatkan oleh para mafia masker untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dari pandemic. Akibatnya persediaan masker di pasaran mengalami kelangkaan dan kenaikan harga.

Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga memengaruhi kondisi perekonomian, pendidikan, dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Pandemi ini juga banyak menyebabkan orang kehilangan pekerjaan yang seharusnya bisa kerja tapi Karena pandemic   dirumahkan. 

Pandemi ini menyebabkan beberapa pemerintah daerah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Yang berimplikasi terhadap pembatasan aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas ekonomi, aktivitas pendidikan, dan aktivitas sosial lainnya.

Dampak dari covid-19 bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat meliputi berbagai hal yaitu, Kegiatan perdagangan, industri, dan pariwisata mengalami penurunan. Aktivitas masyarakat terbatas sehingga berdampak pada lemahnya dukungan sosial antar masyarakat. 

Kegiatan belajar mengajar daring (dalam jaringan). Aktivitas perekonomian menurun dan Sulitnya akses kesehatan masyarakat. Saat ini UMKM mengalami berbagai permasalahan seperti penurunan penjualan, permodalan, distribusi terhambat. kesulitan bahan baku, produksi menurun dan PHK buruh, hal ini menjadi ancaman bagi perekonomian nasional.

UMKM sebagai penggerak ekonomi domestik dan penyerap tenaga kerja tengah menghadapi penurunan produktivitas yang berakibat pada penurunan keuntungan. Pemerintah telah mencoba untuk membangkitkan kembali dengan solusi mitigasi dan pemulihan. 

Langkah mitigasi prioritas jangka pendek adalah dengan menciptakan stimulus pada sisi permintaan dan mendorong platform digital (online). Untuk memperluas kemitraan, Upaya lainnya yaitu melalui kerjasama dalam pemanfaatan inovasi dan teknologi yang dapat menunjang perbaikan mutu. Dan daya saing produk, proses pengolahan produk, kemasan dan sistem pemasaran serta lainnya.

Menurunnya berbagai aktivitas ini berdampak pada kondisi sosial-ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat rentan dan miskin. Oleh sebab itu, pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah, mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menanggulangi penyebaran COVID-19. 

Serta kebijakan-kebijakan yang bersifat penanggulangan dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi ini. Kendati demikian, pelaksanaan berbagai kebijakan ini perlu dipantau dan dievaluasi untuk mengetahui efektivitasnya.

Jadi mari menerapkan langkah mudah untuk mencegah penularan Covid-19 dalam keseharian kita adalah dengan menjaga kesehatan. Mulai dari asupan makanan bergizi, menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, menjaga kebugaran tubuh dengan melakukan olahraga teratur. 

Karena tubuh dan lingkungan yang bersih dan sehat dapat meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu kita juga perlu untuk menerapkan protocol kesehatan dimanapun kita berada. Terutama jika kita beraktivitas di tempat yang ramai seperti sekolah, pasar, taman, atau dimanapun. Protokol kesehatan yang dapat kita lakukan yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Yang pertama, yaitu penggunaan masker sebaiknya dilakukan setiap kali kita keluar rumah atau jika ada orang lain yang bertamu ke rumah kita. Dua jenis masker yang dapat kita gunakan yakni masker medis sekali pakai dan masker kain. Yang dapat dipakai berkali-kali dengan syarat kita harus rutin mengganti dan mencuci masker tersebut. 

Kedua, mencuci tangan menggunakan sabun setiap kali selesai beraktifitas, dan setelah menyentuh benda. Yang berpotensi menjadi media penularan covid-19 seperti misalnya pintu, uang kertas, dan lain lain. Saat ini sudah sangat mudah kita temui tempat-tempat cuci tangan yang menyediakan air bersih dan sabun. Dan juga sudah banyak dijual sabun-sabun kemasan travel yang dapat kita bawa kemanapun karena kemasannya praktis.

Ketiga adalah menjaga jarak, jika kita berdekatan dengan orang lain maka kita berpotensi tertular atau menularkan covid-19. Karena ukurannya sangat kecil kita tidak bisa melihat secara langsung virus corona di sekitar kita. Bisa jadi virus itu menempel di pakaian kita atau orang lain. 

Sehingga inilah pentingnya jaga jarak saat di luar rumah, di sekolah, minimarket, fasilitas kesehatan. Dan berbagai tempat lainnya saat ini sudah menerapkan aturan jaga jarak dengan penggunaan tanda batas. Bisa berupa batas tanda antrian sehingga kita dapat memposisikan diri kita sesuai dengan jarak yang dianggap aman.

Selain protocol kesehatan tersebut, saat ini kita juga sudah difasilitasi dengan adanya vaksin gratis. Pilihan vaksinnya pun beragam merk dagang sehingga dapat kita sesuaikan dengan kondisi kesehatan tubuh kita. Dengan melakukan vaksinasi Covid-19 terbukti dapat mengurangi risiko terinfeksi virus. 

Studi menunjukkan orang yang sudah divaksin lebih kecil kemungkinan terinfeksi. Jika terinfeksi, orang yang sudah vaksin cenderung mengalami gejala yang ringan ketimbang orang yang tidak vaksin.  Juga selalu mengkonsumsi makanan sehat dengan teratur dan melakukan olahraga. Jadi dengan menerapkan pencegahan atau protokol kesehatan  masyarakat dapat menjalankan aktivitas normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun